Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Metalindo Tbk. mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan industri pada kuartal kedua 2024. Pada periode ini, perusahaan meraih pendapatan sebesar Rp337,9 miliar, meskipun mengalami penurunan 7,5% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh dampak musiman, seperti libur Lebaran yang mempersingkat periode produksi, serta penurunan di sektor otomotif secara umum.
Advertisement
Produksi kendaraan roda empat turun 9,46% dari kuartal sebelumnya, sementara pendapatan segmen suku cadang mobil (Autoparts) perusahaan turun lebih kecil, yaitu 6,1%.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memperluas pangsa pasarnya. Pendapatan dari segmen suku cadang motor juga mengalami penurunan sebesar 10,4%, namun angka ini masih lebih baik dibandingkan penurunan produksi kendaraan roda dua industri yang mencapai 15,5%.
Pada kuartal berikutnya, perusahaan optimistis akan ada pemulihan penjualan seiring dengan normalnya jumlah hari kerja dan ekspansi pasar yang terus mendukung pertumbuhan. Namun, margin keuntungan (EBITDA) perusahaan turun menjadi 10,2% dari sebelumnya 11,2%, menghasilkan EBITDA sebesar Rp34,6 miliar, atau turun 15,4% dibandingkan kuartal lalu.
Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya penjualan, sementara biaya tetap masih menjadi beban utama perusahaan.
Secara tahunan, perbandingan angka kuartal kedua 2024 dengan periode yang sama tahun sebelumnya tidak relevan. Pada kuartal kedua 2023, permintaan melonjak karena adanya gangguan rantai pasokan semikonduktor pada paruh pertama 2022, yang berlanjut hingga awal 2023.
Meski begitu, perusahaan percaya dapat mencapai pertumbuhan pendapatan minimal 6% untuk 2024, didorong oleh prospek yang lebih baik mulai kuartal ketiga tahun ini.
Prospek Bisnis
Dalam menghadapi tantangan industri otomotif, BOLT tetap optimis mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 6-9% pada tahun ini. Keyakinan ini didukung oleh kinerja ekspor yang kuat, berkembangnya rantai pasokan kendaraan listrik (EV), dan semakin pesatnya posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur otomotif.
Paruh pertama 2024 menjadi periode yang baik bagi BOLT, di mana perusahaan berhasil melampaui penurunan penjualan otomotif dan terus memperluas pasar.
BOLT berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka menengah hingga panjang saat para produsen otomotif global mendirikan basis ASEAN mereka di Indonesia, didorong oleh insentif pajak yang menguntungkan.
Advertisement
Kebijakan pemerintah lewat aturan TKDN
Peluang ini diperkuat oleh kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan komponen dalam negeri melalui aturan TKDN. Selama enam tahun terakhir, penjualan ekspor kendaraan roda empat nasional konsisten melebihi penjualan domestik, meski kontribusinya masih relatif kecil.
Sebagai produsen komponen otomotif yang telah diakui secara global dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, BOLT siap menyediakan suku cadang lokal yang penting. Di luar sektor otomotif, BOLT juga memperluas bisnisnya ke pasar internasional dan mendiversifikasi jangkauan di industri lain, seperti furnitur dan infrastruktur.
Dengan pengalaman luas dan posisinya sebagai produsen fastener terintegrasi terkemuka, BOLT siap memperluas peluang pertumbuhannya, yang tak hanya memperkuat posisi pasar tetapi juga meningkatkan daya tahannya terhadap fluktuasi industri.