Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih perkasa pada perdagangan Selasa (20/8/2024). Penguatan IHSG didukung seluruh sektor saham yang menghijau dan rupiah menguat.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, IHSG melambung 0,90 persen ke posisi 7.533,98. Indeks LQ45 bertambah 1,18 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.538,15 dan level terendah 7.482,50. Sebanyak 362 saham menguat sehingga angkat IHSG. 195 saham melemah dan 227 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.178.157 kali dengan volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.413.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencapai Rp 7,5 triliun dengan total frekuensi perdagangan satu kali. Harga saham FASW naik 10 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Total volume perdagangan 13.686.639 saham.
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham energi melonjak 0,10 persen, sektor saham basic naik 0,21 persen, sektor saham industri bertambah 0,99 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,81 persen.
Selanjutnya sektor saham siklikal bertambah 1,65 persen, sektor saham kesehatan mendaki 1,25 persen, sektor saham keuangan melambung 1,6 persen, sektor saham properti melesat 0,98 persen. Selain itu,sektor saham teknologi menguat 0,25 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,90 persen dan sektor saham transportasi naik 0,52 persen.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa Asia menguat ikuti kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS).
“Penguatan pasar ekuitas ini seiring sikap pelaku pasar yang sedang menantikan konfirmasi dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada symposium Jackson Hole bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September 2024,” demikian seperti dikutip.
Sentimen IHSG Lainnya
Selain itu, pasar juga berspekulasi The Fed akan memberikan sinyal terkait pemangkasan suku bunga, yang dilatarbelakangi pernyataan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan sudah tepat untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga pada September karena meningkatnya risiko pasar tenaga kerja.
Selanjutnya, bank sentral China tidak mengubah suku bunga pinjaman, yang sejalan dengan ekspektasi pasar. Dalam rilisnya, suku bunga acuan pinjaman satu tahun (LPR) dipertahankan pada 3,45 persen, sementara suku bunga lima tahun dipertahankan pada 3,95 persen.
Gubernur bank sentral China Pan Gongsheng menuturkan, berwenang akan menghindari tindakan drastis apa pun untuk ekonomi. Ia menyebutkan, bank sentral akan mempercepat penerapan kebijakan keuangan yang ada, mempelajari langkah-langkah baru, dan mendukung langkah-langkah fiskal yang proaktif.
Dari dalam negeri, pasar menantikan arah kebijakan moneter Bank Indonesia yang menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 - 21 Agustus 2024 terkait dengan suku bunga acuannya.
BI meski mempunyai ruang pemangkasan suku bunga acuannya, tetapi pasar tampaknya memiliki pandangan bahwa BI tetap memperhatikan variabel kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda.
"Sehingga diprediksi BI masih mempertahankan suku bunganya, secara konsensus pasar tetap di 6,25 persen, sebagai upaya untuk menstabilkan nilai rupiah dan menarik aliran masuk modal asing,”
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TELE melambung 33,33 persen
- Saham BABP melambung 27,12 persen
- Saham HADE melambung 25 persen
- Saham POLU melambung 24,53 persen
- Saham MSKY melambung 23,53 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BTEK merosot 25 persen
- Saham TAXI merosot 20 persen
- Saham ANDI merosot 14,29 persen
- Saham REAL merosot 14,29 persen
- Saham TARA merosot 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 46.622 kali
- Saham HMSP tercatat 23.257 kali
- Saham MNCN tercatat 22.287 kali
- Saham MSKY tercatat 21.692 kali
- Saham AGRS tercatat 21.553 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 742,5 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 627,2 miliar
- Saham ASII senilai Rp 483,2 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 381 miliar
Bursa Saham Asia Pasifik
Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik menguat pada Selasa, 20 Agustus 2024. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti reli wall street. Sedangkan investor juga menilai risalah rapat terbaru Reserve Bank of Australia.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,8 persen menjadi 38.062,92. Penguatan indeks Nikkei didukung saham utilitas dan perawatan kesehatan. Indeks Topix bertambah 1,11 persen ke posisi 2.670,54. Demikian mengutip dari CNBC.
Suku bunga pinjaman China tenor satu tahun tetap 3,35 persen sedangkan lima tahun di posisi 3,85 persen. Hal ini sesuai dengan ekspektasi dari jajak pendapat Reuters terhadap ekonom.
Risalah rapat Reserve Bank of Australia pada Agustus dirilis pada Selasa pekan ini. Pada pertemuan itu, bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuan 4,35 persen, tetapi mencatat inflasi tetap di atas target dan terbukti persisten.
Bank sentral mengatakan dalam rilisnya kalau anggota dewan mempertimbangkan alas an untuk menaikkan suku bunga tetapi memutuskan untuk tidak mengubahnya. Hal ini seiring aliran data sejak pertemuan sebelumnya tidak cukup untuk menjamin perubahan dalam sikap kebijakan moneter.
Namun, Bank Sentral Australia memperingatkan tidak mungkin suku bunga akan diturunkan dalam jangka pendek. Selain itu, tidak mungkin untuk mengesampingkan dan menyetujui perubahan pada masa mendatang dalam target suku bunga.
Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,83 persen ke posisi 2.696,63. Indeks Kosdaq naik 1,28 persen ke posisi 787,44. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,22 persen ke posisi 7.997,7. Indeks Hang Seng melemah 0,50 persen. Indeks CSI 300 merosot 0,72 persen ke posisi 3.332,7.
Advertisement