6 Jenazah Sandera Israel Ditemukan di Khan Younis Gaza

Sekitar 56 sandera dipastikan tewas dalam 10 bulan serangan Israel ke Jalur Gaza. Israel mengklaim mayoritas dibunuh oleh para penculik mereka.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Agu 2024, 09:03 WIB
Seorang warga Palestina duduk di antara puing-puing bangunan yang hancur setelah pasukan Israel meninggalkan Khan Younis, Jalur Gaza, Rabu, 6 Maret 2024. (AP Photo/Mohammed Dahman)

Liputan6.com, Gaza - Militer Israel menemukan jenazah enam sandera dari Jalur Gaza selama operasi pada hari Selasa (20/8/2024).

Para sandera, yang ditangkap hidup-hidup pada 7 Oktober 2023, diidentifikasi sebagai Avraham Munder, Chaim Peri, Yoram Metzger, Alexander Dancyg, Nadav Popplewell, dan Yagev Buchshtab.

Hamas sebelumnya telah mengumumkan kematian lima sandera, dengan mengatakan mereka tewas setelah serangan Israel.

Operasi Israel berlangsung di daerah Khan Younis, dengan militer menyatakan bahwa tidak ada pertempuran yang terjadi selama misi tersebut.

Pejabat pertahanan Israel yakin para tawanan tewas di tempat jenazah mereka ditemukan. Laporan menunjukkan bahwa kebakaran, yang disebabkan oleh serangan sebelumnya, mungkin telah mengeluarkan karbon dioksida yang membanjiri terowongan, menyebabkan kematian lima tawanan. Namun, otopsi Israel menunjukkan bahwa Yoram Metzger mungkin ditembak. Demikian seperti dilansir Middle East Eye, Rabu (21/8).

Jenazah para sandera tersebut dikembalikan ke Israel, sementara 109 lainnya masih ditawan.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyatakan bahwa keadaan kematian para sandera masih dalam penyelidikan dan temuannya akan dibagikan kepada keluarga dan publik setelah penyelidikan selesai.


Tekanan Meningkat pada Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AP)

Sejak 7 Oktober, pemerintah dan tentara Israel bersikeras bahwa metode terbaik untuk membebaskan sandera Israel yang ditawan kelompok militan Palestina adalah tekanan militer yang kuat.

Sekitar 240 orang diculik ke Jalur Gaza selama serangan ke komunitas Israel selatan hari itu. Kesepakatan pertukaran dengan Hamas pada November 2023 berhasil membebaskan 100 orang.

Namun, meskipun terdapat sejumlah serangan besar-besaran Israel untuk membebaskan para sandera, banyak dari mereka yang meninggal akibat pengeboman Israel sendiri, dengan setiap kematian yang dikonfirmasi meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan seruan untuk kesepakatan gencatan senjata segera.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya