Liputan6.com, Jakarta - Memanfaatkan momentum perayaan HUT ke-79 RI, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menggelar acara Walking Tour Kebangsaan. Agendanya berupa kegiatan jelajah tempat-tempat bersejarah di Kota Bogor dengan berjalan kaki.
Panitia acara berkolaborasi dengan Bogor Historical Walk untuk mengulas sejarah perjuangan masyarakat di Kota Hujan dalam mempertahankan kemerdekaan. Target utamanya adalah generasi muda yang ingin merasakan pengalaman unik dan menyenangkan lewat Walking Tour Kebangsaan.
Advertisement
Agenda tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 25 Agustus 2024, pukul 08.00--12.00 WIB. Program tersebut bisa diikuti secara gratis, tapi kuotanya dibatasi maksimal 30 peserta saja.
Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu (21/8/2024), para peserta akan berkumpul di Stasiun Bogor sebelum melanjutkan perjalanan ke Napak Tilas Jalan Kapten Muslihat. Perjalanan dilanjutkan ke Balai Kota Bogor dan Gedung Bakorwil Bogor, sebelum berakhir di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency Zamrud Setya Negara menyatakan, penyelenggaraan kegiatan Walking Tour Kebangsaan spesial kemerdekaan merupakan salah satu bentuk upaya IHA dalam mewujudkan konsep reimajinasi museum, khususnya pilar reprogramming.
"Dengan menghadirkan program, serta kegiatan museum yang inspiratif, edukatif, dan rekreatif, kami berharap kegiatan ini dapat jadi sarana bagi masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara berbeda, yaitu menelusuri sejarah penting bangsa kita di museum," ucap Zamrud.
Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, Linda Siagian menyebut kegiatan walking tour itu sebagai salah satu program unggulan mereka yang sangat diminati publik. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa generasi muda memiliki semangat mempelajari sejarah dan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari kegiatan rekreasi.
Cara Ikut Walking Tour Kebangsaan
Linda berkata, "Kami berterima kasih pada pihak-pihak yang terlibat, khususnya komunitas penggemar sejarah BHW yang telah berkolaborasi bersama kami menyelenggarakan agenda Walking Tour Kebangsaan."
Selama Walking Tour Kebangsaan, peserta tidak hanya akan diajak memahami perjuangan masyarakat Bogor dalam mempertahankan kemerdekaan, tapi mengenal lebih dalam tentang tokoh-tokoh lokal, seperti Kapten Muslihat dan Margonda, serta kisah pengibaran bendera merah putih pertama di Bogor. Kegiatan ini akan ditutup dengan penelusuran sejarah kepemimpinan presiden Indonesia pasca-kemerdekaan di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Pendaftaran Walking Tour Kebangsaan akan dibuka mulai Rabu, 21 Agustus 2024. Peserta diminta mendaftar melalui link https://bit.ly/WalkingTourKebangsaan. Selanjutnya, panitia akan mengabari peserta yang lolos lewat WhatsApp.
Mengutip laman resmi museumkepresidenan.id, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti merupakan salah satu unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum itu berlokasi di kawasan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dengan luas area 3.211,6 meter persegi.
Advertisement
Selayang Pandang Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
Ide pendirian museum berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012. Pembangunannya melibatkan beberapa kementerian, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Balai Kirti terdiri dari dua kata, yakni balai yang bermakna sebagai tempat, wadah, atau ruangan, serta kirti yang berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tindakan yang membawa kemasyuran. Dengan begitu, makna Balai Kirti adalah bangunan yang menampung berbagai benda bersejarah, peninggalan perjalanan sejarah kepemimpinan para Presiden RI.
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti diresmikan pada 18 Oktober 2014 oleh SBY. Awalnya, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti merupakan Unit Pelaksana Teknis Eselon II, namun dalam perjalanannya ditinjau kembali dan disesuaikan dengan beban kerjanya, sehingga jadi UPT Tingkat Eselon III a.
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia, serta visual dari para Presiden Indonesia. Diharapkan pengunjung bisa menghayati, mengapresiasi, dan meneladani jejak langkah, serta prestasi yang telah dicapai masing-masing Presiden Republik Indonesia selama masa baktinya.
Ada Apa Saja di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti?
Bangunan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti terdiri dari tiga lantai. Pada lantai I yang disebut sebagai Galeri Kebangsaan, disajikan relief patung Garuda Pancasila, teks Proklamasi, teks Pancasila, teks Pembukaan UUD 1945, teks Sumpah Pemuda, Teks Lagu Indonesia Raya, dan panel peta digital yang menceritakan sejarah perkembangan wilayah NKRI dari tahun 1945-2014. Di bagian belakang berdiri enam patung Presiden Republik Indonesia yang telah menyelesaikan purna bakti.
Lantai kedua merupakan Galeri Kepresidenan yang memamerkan berbagai koleksi dan informasi penting terkait dengan karya dan prestasi enam presiden yang terangkum dalam enam clusters. Di lantai kedua ini juga terdapat Perpustakaan Kepresidenan yang menyimpan buku koleksi presiden ataupun buku mengenai kepresidenan. Perpustakaan ini didesain dengan sangat nyaman sehingga dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membaca dan juga meneliti.
Lantai ketiga terdapat ruang rapat dan taman terbuka dengan berbagai tanaman tropis dan pemandangan kawasan Istana Kepresidenan Bogor yang dapat digunakan sebagai ruang publik.
Advertisement