Laba Indonesian Paradise Property Terbang 254,85% di Semester I-2024, Ini Pemicunya

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Agu 2024, 12:40 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, Indonesian Paradise Property berhasil mengukuhkan laba Rp 280,77 miliar. Laba itu naik 254,85 persen dibandingkan laa semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 79,12 miliar.

Pertumbuhan laba signifikan itu sejalan dengan pendapatan perseroan pada semester I 2024 yang naik 3,51 persen menjadi Rp 556,46 miliar pada semester I 2024. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan Rp 537,59 miliar.

Segmen perhotelan menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan sebesar Rp 255 miliar. Diikuti oleh segmen komersial dengan kontribusi sebesar Rp 239 miliar, sementara penjualan properti menambahkan Rp 62 miliar pada pendapatan perusahaan.

“Kami menargetkan pertumbuhan laba bersih dua digit pada tahun ini dan kinerja positif di semester pertama ini semakin memperkuat fokus kami untuk mengejar pertumbuhan bisnis di seluruh segmen usaha.” ujar Presiden DirekturParadise Indonesia, Anthony P Susilo dalam keterangan resmi, Rabu (21/8/2024).

Beban Pokok

Sementara pendapatan naik, beban pokok pendapatan pada semester I 2024 turun menjadi Rp 181,1 miliar dari Rp 187,68 miliar pada semester I 2023. Alhasil, laba bruto pada semester I 2024 naik menjadi Rp 375,35 miliar dibandingkan laba bruto semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 349,91 miliar.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba usaha Rp 202,64 miliar pada semester I 2024. Naik signifikan dibandingkan laba usaha semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 81,03 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar RP 4,73 miliar, beban keuangan Rp 79,77 miliar, dan pendapatan dividen Rp 47 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (21/8/2024), perseroan membukukan rugi selisih kurs Rp 1,62 miliar pada semester I 2024. Pada saat yang sama, perseroan membukukan bagian atas laba investasi sebesar Rp 143,38 miliar.

 


Laba Setelah Pajak

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 280,77 miliar.

Laba itu naik 254,85 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 79,12 miliar. Laba per saham dasar pada 30 Juni 2024 ikut naik menjadi Rp 25,11 dari sebelumnya Rp 7,08 per saham pada semester I 2023.

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 9,63 triliun dari Rp 9,35 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas pada semester I 2024 turun menjadi Rp 3,41 triliun dari RP 3,42 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 6,23 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 9,35 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya