Tarik Investasi, Rosan Roeslani Bakal Rayu BUMN hingga Pemerintah Singapura

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani akan mengunjungi Singapura pekan depan untuk bertemu sejumlah BUMN besar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2024, 16:45 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mendapat undangan dari Singapura untuk membahas sejumlah rencana investasi Negeri Singa ke Indonesia. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mendapat undangan dari Singapura untuk membahas sejumlah rencana investasi Negeri Singa ke Indonesia. 

Rosan mengatakan, dirinya akan menyambangi Singapura pekan depan guna bertemu sejumlah BUMN besar di sana. Mulai dari Temasek Holdings Limited hingga Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC) selaku perusahaan dana investasi Pemerintah Singapura.

"Rencananya memang awal minggu depan saya ke Singapur untuk bertemu seperti sudah confirm dengan Temasek, GIC. Termasuk beberapa kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan juga dengan chairman-nya Singapore Economic Development Board (EDB), itu adalah BKPM-nya di sana," ungkap dia saat ditemui di St Regis Hotel, Jakarta, Rabu (21/8/2024). 

"Juga masih ada beberapa lagi, jadi cukup padat, acara selama dari Senin sampai Rabu, dan juga dengan beberapa company lagi di sana," kata Rosan. 

Namun, Rosan belum bisa menyebut potensi nilai investasi yang bisa dikantongi sepulang dari Singapura. Sebab, agenda tersebut merupakan undangan langsung dari Pemerintah Singapura kepada pihaknya di Kementerian Investasi/BKPM. 

"Saya diterima langsung nanti oleh deputy prime minister, dan masing-masing menteri juga ingin berbicara langsung dengan saya, dan termasuk chairman dari temasek, GIC, EDB, dan lain-lain," imbuhnya. 

Sementara ini, Rosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara. Sebelum bisa berekspansi ke luar ASEAN, Singapura jadi target utama untuk memungut foreign direct investment (FDI).

"Mungkin saya ke Singapura dulu, karena Singapura adalah negara nomor satu investor terbesar di Indonesia. Saya berharap kunjungan saya ini bisa menghasilkan suatu hasil yang optimal, dan bisa segera diimplementasi," tutur Rosan. 

 


Jokowi Minta Rosan Roeslani Tarik Investasi Asing ke IKN

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Investasi yang baru dilantik, Rosan Roeslani, untuk meningkatkan investasi asing di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Presiden berharap pembangunan IKN tidak hanya didukung oleh investor lokal, tetapi juga oleh investor asing.

Rosan, setelah bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan, menyatakan pentingnya peran investor asing dalam pembangunan IKN. Dengan latar belakangnya di dunia investasi, Rosan akan fokus menarik investor asing, terutama dari negara-negara yang sudah memiliki pengalaman berinvestasi di Indonesia, seperti Singapura.

"Kami optimis dengan peraturan investasi yang jelas, investasi asing akan segera mengalir. Namun, kita juga harus bersaing dengan negara tetangga yang terus melakukan reformasi kebijakan investasi mereka," ujar Rosan, dikutip dari Antara, Selasa (20/8/2024).

Target Investasi

Selain menarik investasi asing, Presiden Jokowi juga menugaskan Rosan untuk melanjutkan target investasi nasional sebesar Rp1.650 triliun, yang saat ini telah mencapai 50,3%.

Rosan juga ditugaskan untuk mempercepat hilirisasi mineral seperti nikel dan bauksit, serta sektor pertanian dan perkebunan.

Dalam dua bulan terakhir masa jabatan pemerintahannya, Presiden meminta Rosan Roeslani untuk mengakselerasi seluruh tugas ini guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Dengan fokus pada investasi asing dan lokal, serta akselerasi pembangunan di berbagai sektor, diharapkan Ibu Kota Nusantara dapat menjadi magnet investasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara.

 


Rosan Roeslani Diyakini Bisa Lebih Banyak Tarik Investasi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani mengungkapkan isi pembicaraan saat menyambangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Winda Nelfira).

Sebelumnya, Ketua Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman, meyakini Rosan Roeslani selaku Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal mampu menarik semakin banyak investasi ke Indonesia.

Menurut dia, rekam jejak Rosan Roeslani sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia cukup kuat untuk menjadikannya sosok yang dipercaya para investor asing dan dalam negeri.

"Kalau dari pergantian reshuffle, pindah-pindah dan lain sebagainya saya berharap ini jadi bagian dari penyegaran. Pak Rosan sendiri sudah punya pengalaman yang cukup, 5 tahun bahkan hampir 6 tahun sebagai Ketua Kadin, dan sering ikut Presiden keliling dunia mencari investor," ujarnya di Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Saya kira tidak akan kesulitan pak Rosan untuk menarik investor-investor baru," kata Adhi.

 


Jumlah Investasi Asing

Rosan Roeslani (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Merujuk catatannya, angka penanaman modal asing (PMA) di sektor industri makanan dan minuman pada 2023 tercatat -3 persen. Seusai Pemilu 2024, khususnya pada kuartal I 2024, angkanya langsung melonjak 10 persen untuk PMA dan tumbuh 67 persen untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Sementara pada semester I 2024, jumlah investasi asing untuk industri mamin tumbuh 14 persen dan PMDN naik 23 persen.

"Intinya minat untuk masuk ke industri makanan minuman cukup besar. Artinya investor sudah mulai yakin pemerintah sudah terbentuk, mudah-mudahan bisa lebih baik," ucap Adhi.

Namun, ia memberi sedikit catatan untuk asumsi makro pada APBN 2024, dimana pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen secara full year, dan akan naik sedikit menjadi 5,2 persen di 2025.

"Artinya belum bisa mencapai cita-cita di atas 7 persen. Karena kita untuk ngejar (target) 2045 harus di atas 7 persen, supaya bisa mencapai (angka pendapatan per kapita) USD 23.000 per kapita," pungkas Adhi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya