Liputan6.com, Jakarta Platform Vidio yang berhasil memimpin pasar OTT tanah air, kembali menghadirkan film lokal nan epic buatan Indonesia, yakni Bardion Director's Cut. Karya terbaru ini menampilkan rangkuman episode 1 hingga 5 yang telah tayang dan episode terakhir dari IP (intellectual property) "Smart Protector Bardion".
Bardion merupakan film fiksi ilmiah khas Jepang bergaya tokusatsu produksi Bardi Smarthome yang dihasilkan penuh oleh pekerja lokal Indonesia. Sebagai intellectual property yang memiliki genre super hero Tokatsu, Bardion menjadi langkah penting di sejarah perfilman Indonesia yang tembus lebih dari 25 juta penonton pada platform digital saja.
Advertisement
Film ini diproduseri oleh Yudi Tukiaty, ditulis oleh Baskoro Adi Wuryanto dan Eurico Kevin Pratama, dengan Sutradara Randy Gunawan. Berlatar di planet Byron yang terpapar bencana ozon, membuat penduduknya terbagi menjadi dua faksi, yaitu Byron Sigma Force (BSF) yang moderat, dan Syndrom yang ekstremis.
BSF mengembangkan teknologi untuk memulihkan iklim pada planet Byron. Namun Syndrom lebih memilih mutasi penduduk sebagai solusi. Ketika BSF menjadikan bumi sebagai perlindungan karena memiliki ozon yang baik, Syndrom juga mengincar Bumi untuk dihancurkan. Namun pemuda BSF bernama Barra, menggunakan teknologi Bardion Frame, yakni humanoid armor mutakhir untuk menepis ancaman dari Syndorm di Bumi.
Deretan Pemain dan Nilai Moral dari Sineas
Film Bardion ini diperankan oleh beberapa aktor seperti Sebastian Tetti sebagai Barra, Kameaam (cosplayer terkenal Indonesia) sebagai Joyce, dan Yori (mantan anggota JKT48) sebagai Haruka.
Randy Gunawan, selaku sutradara Bardion mengungkap bahwa film ini tidak hanya menyajikan adegan seru dengan drama di dalamnya sebagai penghibur para penonton, namun juga menyelipkan nilai moral yang baik.
"Bardion Director's Cut yang kami kerjakan sepenuh hati kami yang merupakan sesuatu yang eksklusif untuk Vidio, di mana kami menampilkan adegan seru, adegan visual effect, drama yang menegangkan, menghibur dan kami juga menampakkan nilai-nilai moral yang sangat baik," tutur Randy Gunawan di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Advertisement
Menyimpan Suka dan Duka Tersendiri
Film yang memiliki adegan drama menegangkan dengan kostum superhero yang digunakan selama proses syuting, menyimpan suka dan duka tersendiri bagi sang director film, Randy Gunawan.
"Sebenernya, suka dukanya tuh banyak banget. Proses pembuatan kita tuh lumayan singkat, yaitu 12 hari. Genre action superhero dengan kostum itu enggak kebayang," tutur Randy.
"Tapi semuanya itu, kita tetap melaksanakan karena kita cinta banget genrenya, dan kita pengin capture esensi pas kita kecil nonton, biar penonton yang anak-anak dan segala umur bisa rejoice memory." tambahnya.
Memakan Waktu dan Effort yang Banyak
Sang produser, Yudi Tukiaty, juga mengungkap kesulitan selama proses syuting karena para sub aktor yang harus menggunakan armor yang cukup berat, diimbangi dengan banyak gerakan yang lebih memakan waktu dan effort yang banyak.
"Karena yang kita lihat punya sub-actor itu dengan armor yang begitu berat, ditambah dengan banyak gerakan dan pas awal-awal kita banyak problem syuting karena kan kostumnya ada enam. Tapi selama proses syuting dengan kostum terus guling-gulingan, itu enggak menyakiti. Karena kalau film action, ini lebih memakan waktu dan effort, " ucap Yudi Tukiaty.
Vidio akan menayangkan secara eksklusif Bardion Director's Cut dalam bentuk movie untuk tayang pada 23 Agustus 2024. Selain itu, series Bardion yang terdiri dari 6 episode juga bakal dirilis.
Advertisement