Bahlil Soal Jadi Ketua Umum Golkar: Jangan Anggap Semua Didesain Pemerintah

Bahlil mengungkapkan dirinya memenuhi syarat saat mendaftar sebagai calon ketua umum. Dia juga sudah mengantongi dukungan 30 persen dari total jumlah suara pemilih, yakni 469 suara.

oleh Muhammad AliTim News diperbarui 22 Agu 2024, 02:20 WIB
Bahlil Lahadalia resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar dalam Munas XI Golkar yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (21/8/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia membantah adanya campur tangan pemerintah atas kelancaran dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. Bahlil mengaku mengikuti kompetisi secara fair mulai pendaftaran hingga penetapan.

"Boleh ngecek. Nggak pernah saya meminta untuk teman atau siapapun kompetitior saya suruh mundur, gak ada. saya ikut aja. tapi memang kali ini yang lolos verifikasi cuma saya," kata Bahlil di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Menteri ESDM ini menyatakan, bahwa ia memenuhi syarat saat mendaftar sebagai calon ketua umum Golkar. Dia juga sudah mengantongi dukungan 30 persen dari total jumlah suara pemilih, yakni 469 suara.

Sehingga, ia membantah bahwa pencalonannya sebagai pemimpin partai beringin sudah didesain oleh pemerintah.

"Tanyakan pada DPD II dan I. Mereka mungkin karena kali ini calon ketua umumnya dari DPD I ya kapan lagi kira-kira begitu. Jadi jangan menanggap bahwa semua bisa didesain oleh pemerintah, nggak benar itu," ujarnya.

Bahlil juga menepis anggapan bila pemerintah ikut campur terhadap pencalonannya di Golkar. Dia lantas mengungkit saat Jusuf Kalla dan Airlangga Hartarto maju Ketum Golkar tak ada istilah intervensi pemerintah.

"Intervensi pemerintah, intervensi yang mana? Mas dulu calon calon ketua umum Golkar yang sudah jadi dari Pak JK sampai Pak Airlangga nggak ada tuh istilah itu," ujar Bahlil.

"Apa karena kebetulan saja dia menteri kemudian dibilang intervensi? Ngga ada itu intervensi. Jadi gak ada," pungkasnya.

 

 

 


Bahlil Jadi Ketum Golkar

Bahlil Lahadalia resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2024-2029. Keputusan tersebut diketok usai penyampaian visi misi Bahlil Lahadalia selaku calon tunggal Ketum Golkar.

"Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029?" tanya Ketua Sidang Munas Golkar Adies Kadir dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (21/8/2024).

"Setuju?" sambungnya.

Adies pun mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai simbol pengesahan Bahlil Lahadalia sebagai Ketum Partai Golkar periode 2024-2029.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan, pengumuman dan penetapan Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar bisa dipercepat.

 


Pelantikan Bahlil

"Pengumuman bakal calon ketua umum langsung ditetapkan penetapan calon ketua umum, kemudian penyampaian visi misi karena calonnya hanya satu maka mudah-mudahan malam ini langsung kita bungkus," kata Bamsoet pada pembukaan Munas Golkar, JCC Senayan, Senin (20/8/2024).

Pembukaan Munas turut dihadiri Bahlil. Kehadiran Bahlil disambut tepuk tangan meriah para kader Golkar. Menurut Bamsoet, rencananya pada Rabu 21 Agustus 2024, agendanya hanya tinggal melantik Bahlil menjadi Ketum definitif Partai Golkar.

"Besok kita tinggal pelantikan kalau memungkinkan," katanya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya