Krisdayanti Siap Maju jadi Calon Wali Kota Batu: Saya Menemukan Cara Pulang yang Elegan

Krisdayanti meninggalkan kampung halamannya di Batu pada usia 9 tahun.

oleh Aditia Saputra diperbarui 21 Agu 2024, 21:49 WIB
Krisdayanti dan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn.

Liputan6.com, Jakarta Krisdayanti, Anggota DPR RI periode 2019-2024, merasa sangat bersyukur mendapatkan rekomendasi dari Partai PDI Perjuangan sebagai bakal calon Wali Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Diva Pop kelahiran Malang ini mengungkapkan bahwa dirinya telah menemukan "cara pulang yang elegan." 

"Alhamdulillah, saya tidak pernah membayangkan rencana Tuhan bagi saya. Saya juga tak pernah menyangka bahwa perjalanan hidup saya akan membawa saya kembali ke Batu dengan cara yang begitu istimewa, yakni dicalonkan sebagai bakal calon kepala daerah," ujar Krisdayanti dalam podcast EdShareOn dengan host Eddy Wijaya, yang tayang perdana pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Krisdayanti, yang akrab disapa KD, meninggalkan kampung halamannya di Batu pada usia 9 tahun. Bersama ibunya, Rachma Widadiningsih, ia pindah ke Jakarta pada tahun 1984 untuk mencari peruntungan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Jalan dan rencana Tuhan memang selalu luar biasa. Saya merasa inilah cara elegan untuk kembali ke kampung halaman, untuk berbakti," ujar Krisdayanti, istri dari pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos.

 


Walikota Batu

Krisdayanti dan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn.

Meski gagal mempertahankan kursinya di DPR pada Pemilu 24 Februari 2024, Krisdayanti tetap bertekad maju sebagai bakal calon Wali Kota Batu. Ia ingin melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat dengan membawa visi Kota Batu SERU, singkatan dari Sejahtera, Rukun, Bersatu. 

"Banyak yang bilang pembangunan di Kota Batu sudah maju, tetapi ketika kita tanya masyarakatnya, apakah mereka sudah benar-benar sejahtera? Bagi saya, Pilkada bukan sekadar momentum politik, melainkan gerakan bersama rakyat," tegasnya.

 


Sempat Risih Jadi Politikus

Krisdayanti dan Eddy Wijaya di podcast EdShareOn.

Dalam percakapan dengan Eddy Wijaya, Krisdayanti juga mengakui bahwa ia sempat merasa risih dengan dunia politik sebelum benar-benar terjun ke dalamnya. Namun, seiring waktu, ia mulai memahami makna kebijaksanaan dalam politik dan bagaimana seseorang dapat berkontribusi untuk kepentingan masyarakat. 

"Politik adalah tujuan mulia. Melalui sekolah politik PDI Perjuangan, saya diajarkan bahwa jabatan bukanlah tujuan pribadi. Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) dengan tegas mengingatkan saya untuk terus turun ke rakyat dan sapa mereka," ungkap KD.

 


Niat Maju

Dukungan yang ia terima dari berbagai pihak semakin memantapkan niatnya untuk maju sebagai pemimpin Kota Batu. Ia pun aktif mengunjungi masyarakat untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Beberapa isu yang diangkat KD adalah masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mengganggu dan sejumlah infrastruktur yang membutuhkan perbaikan. 

"Sesuai data statistik, 98 persen masyarakat Indonesia belum memilah sampah dengan baik. Ada beberapa faktor seperti kurangnya fasilitas, kurangnya edukasi, dan belum adanya kesadaran untuk memilah sampah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 menyebutkan bahwa kita bisa terbebas dari sampah 100 persen jika 30 persen sampah dikelola di rumah, sedangkan 70 persennya dikirim ke TPA. Saya berharap nanti ada lembaga atau investor yang bisa membantu mengolah sampah menjadi biodiesel atau produk lainnya," jelasnya.

KD juga menegaskan komitmennya untuk mendorong sektor wisata Kota Batu yang memiliki potensi luar biasa. Dengan memajukan pariwisata, ia berharap dapat meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi angka kemiskinan.

"Kota Batu memiliki wisata alam (nature), wisata budaya (culture), dan wisata petualangan (adventure). Namun, akses transportasi masih kurang memadai. Ini yang akan kami perbaiki," tegas Krisdayanti.

Untuk informasi lebih lanjut, saksikan podcast lengkapnya di EdShareOn dengan Eddy Wijaya!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya