Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Andi Baso M, menyampaikan Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan membangun tiga unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) tambahan tahun ini. Sementara PT Pertamina (Persero) berencana membangun 17 SPBG yang ditargetkan selesai dibangun pada Oktober-Desember mendatang.
"17 minimal SPBG, tahun ini. Oktober selesai ya. Kata teman-teman di Pertamina, Oktober-Desember dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dari APBD hanya 3 SPBG nanti," ujar Andi usai rapat pembahasan perizinan pembangunan SPBG, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ketiga SPBG yang bakal dibangun Pemprov DKI tersebut masing-masing berlokasi di kawasan Ancol, Hek, dan Kalideres. Sedangkan, SPBG dari Pertamina, sebagian besar akan dibangun di kawasan pinggiran ibukota seperti di Cilandak dan Lebak Bulus.
"Yang dari APBN itu, tanya Pertamina lokasinya, saya tidak begitu tahu, tapi ada di Cilandak, Lebak Bulus, dan lain-lain. Tetapi masih di pinggiran, 17 buah," katanya.
Pemprov DKI sebetulnya berharap pembangunan SPBG bisa dilakukan di tengah kota Jakarta. Pembangunan bisa dilakukan dengan menarik pipa gas yang ada ke lokasi yang dekat dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Andi mengakui, rencana penambangan SPBG memang sempat molor dari jadwa. Bahkan saat ini, proses pembangunan masih dalam tahap evaluasi pemenang tender oleh tim Percepatan Konversi BBM ke BBG. Molornya penambahan SPBG, jelas Andi, dikarenakan rapat mengenai SPBG baru dihadiri oleh Wagub dan wakil menteri dan baru bisa menghasilkan keputusan hari ini.
"Selama ini kan saya dan sekda yang hadir diutus oleh dirjen. Nah, sekarang wagub dan wamen putusin semuanya. Insha Alllah nggak ada msalah," ujar Ahok.
Saat ini, tercatat hanya 9 dari total 15 SPBG yang masih beroperasi di kawasan ibukota. Rencananya jumlah SPBG yang beroperasi bakal bertambah menjadi 11 unit seiring adanya upaya renovasi di dua unit SPBG. (Shd)
"17 minimal SPBG, tahun ini. Oktober selesai ya. Kata teman-teman di Pertamina, Oktober-Desember dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dari APBD hanya 3 SPBG nanti," ujar Andi usai rapat pembahasan perizinan pembangunan SPBG, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Ketiga SPBG yang bakal dibangun Pemprov DKI tersebut masing-masing berlokasi di kawasan Ancol, Hek, dan Kalideres. Sedangkan, SPBG dari Pertamina, sebagian besar akan dibangun di kawasan pinggiran ibukota seperti di Cilandak dan Lebak Bulus.
"Yang dari APBN itu, tanya Pertamina lokasinya, saya tidak begitu tahu, tapi ada di Cilandak, Lebak Bulus, dan lain-lain. Tetapi masih di pinggiran, 17 buah," katanya.
Pemprov DKI sebetulnya berharap pembangunan SPBG bisa dilakukan di tengah kota Jakarta. Pembangunan bisa dilakukan dengan menarik pipa gas yang ada ke lokasi yang dekat dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Andi mengakui, rencana penambangan SPBG memang sempat molor dari jadwa. Bahkan saat ini, proses pembangunan masih dalam tahap evaluasi pemenang tender oleh tim Percepatan Konversi BBM ke BBG. Molornya penambahan SPBG, jelas Andi, dikarenakan rapat mengenai SPBG baru dihadiri oleh Wagub dan wakil menteri dan baru bisa menghasilkan keputusan hari ini.
"Selama ini kan saya dan sekda yang hadir diutus oleh dirjen. Nah, sekarang wagub dan wamen putusin semuanya. Insha Alllah nggak ada msalah," ujar Ahok.
Saat ini, tercatat hanya 9 dari total 15 SPBG yang masih beroperasi di kawasan ibukota. Rencananya jumlah SPBG yang beroperasi bakal bertambah menjadi 11 unit seiring adanya upaya renovasi di dua unit SPBG. (Shd)
