Liputan6.com, Jakarta - Kain biasa dipakai wanita sebagai padanan kebaya yang memberi kesan anggun langkah dan lenggak-lenggoknya. Tapi sejak zaman dulu, kain juga dipakai pria sebagai padu padan untuk berbagai jenis atasan.
Desainer Obin Komara yang lebih suka disebut sebagai "tukang kain" itu pun mengungkap tak semua orang yang datang kepadanya untuk membuat kain adalah wanita. Ia mengungkapkan bahwa 40 persen klien-nya adalah laki-laki.
Advertisement
"Saya melihat para laki-laki enjoy suka banget pakai kain, sama seperti perempuan," sebut Obin saat konferensi pers keikutsertaannya di Plaza Indonesia Men's Fashion Week (PIMFW) 2024.
Namun menurut Obin, cara pria mengenakan kain terasa lain dan begitu juga dengan esensinya akan terlihat berbeda dari wanita. "Kalo laki pakai kain itu bagus banget, dengan gayanya sendiri dan jalannya sendiri membuat karakter prianya keluar," terang Obin yang sering disebut sebagai harta karun nasional.
Hal itu menjadi alasan Obin ikut serta dalam gelaran PIMFW 2024, yakni menunjukkan kain sebenarnya juga populer di kalangan para pria. "Tema saya (di PIMFW 2024) adalah 'Man on a Walk', walking man (pria yang berjalan)," ujar wanita kelahiran 16 Juli 1955 itu.
Tak hanya kain, Obin mengutarakan bahwa ia juga akan membuat kejutan bagaimana fesyen pria bisa sangat menarik. Namun utamanya, ia akan menampilkan banyak potongan look kain tradisional untuk dipakai kaum pria.
Obin Masuk Daftar Forbes 50 Over 50 Asia
Pada awal 2024, Obin Komara sempat masuk dalam daftar Forbes 50 Over 50 Asia. Desainer senior Indoneia bernama lengkap Josephine Komara ini menjadi figur terpilih di bidang fesyen.
Daftar Forbes 50 Over 50 Asia merupakan figur inspiratif dan mengerahkan pengaruhnya di bidang fesyen, farmasi, keuangan, dan lainnya. Perempuan-perempuan berprestasi ini melakukannya pada usia 54, 68, dan bahkan 112 tahun.
Selain Obin, ada dua perempuan Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu aktris legendaris Christine Hakim dan Direktur Utama & CEO XL Axiara, Dian Siswarini. Forbes memuji sosok Josephine Komara yang memiliki sejarah menenun sutra untuk pelapis, juga seorang desainer keturunan Tionghoa-Indonesia yang mulai memadukan motif batik dengan sutra tenunan tangan.
Obin membuka showroom BINhouse pertama di Jakarta pada 1986 dan kini memiliki gerai di Jepang, Bali, Singapura dan Belanda, serta reseller global lainnya. Obin menganggap dirinya hanya sebagai tukang kain daripada desainer, seniman atau artis, dengan menyebut bahwa artis sebenarnya adalah mereka yang membuat kain.
Advertisement
Berkarya Membuat Kain
Sejak awal, Obin selalu bermimpi agar hasil kreasi Indonesia bisa membuat masyarakat bangga dengan warisan budaya bangsa yang sangat kaya. Pada 1980-an, BINhouse memproduksi hand spundan kain tenun, termasuk kain tenun ikat yang terbuat dari 100 persen sutra dan mulai menampilkan kreasi terbaik Indonesia dengan menggunakan media kayu, kain tenun, dan logam.
Saat itu, BINhouse mulai membuat kain dan memproduksi barang-barang untuk keperluan interior, seperti penutup lampu. Sejak akhir 1980-an, BINhouse mulai membuat batik dengan teknik wax resist dyeing atau teknik celup yang banyak dipraktikkan oleh seniman di Jawa.
Sekarang, BINhouse memproduksi sekitar 20.000 meter kain handmade setiap bulannya. Selain itu, para perajin BINhouse terus bereksperimen, meneliti dan mengembangkan usaha di bidang pembuatan keramik, pertukangan, kayu, pembuatan kaca, dan hal-hal terkait lainnya. BINhouse Indonesian Creation telah menjadi nama yang identik dengan produk fine handmade dengan jaringan pemasaran di Jakarta, Bali, Singapura, dan Jepang.
Karya Obin Selalu Mejeng di Pekan Mode
Pada Oktober 2023, Obin menampilkan karya-karya terbarunya di ajang Jakarta Fashion Week 2024 (JFW 2024). Putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu terlihat duduk di barisan depan peragaan busana dari BINhouse larya Obin. Puan duduk diapit oleh Obin dan Chairwoman JFW, sekaligus CEO GCM Group, Svida Alisjahbana.
Terlihat pula putri Puan, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari yang juga berada di front row menyaksikan deretan karya Obin dipresentasikan para model di catwalk. Saat menampilkan karyanya di JFW 2020, Obin berharap pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dapat menerbitkan katalog mengenai kain-kain serta motif Indonesia.
"Saya berharap pemerintah lewat Mendikbud Nadiem Makarim, dapat menerbitkan katalog berisi informasi kain-kain Indonesia dan arti-arti motif serta corak dari kain itu," kata Obin di Jakarta Fashion Week di Jakarta, mengutip dari Antara, 24 Oktober 2019.
Hal itu dikatakan karena pada saat ini banyak orang yang tidak mengetahui nama kain Indonesia, apalagi nama corak serta arti di balik corak tersebut. Obin mengatakan bahwa kain merupakan salah satu alat pemersatu bangsa Indonesia, karena meskipun baju yang dikenakan berbeda-beda, kain yang dikenakan tetaplah kain Indonesia.
Advertisement