Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada 11 Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam perhelatan PAI Award 2024.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki menegaskan pentingnya peran PAI dalam mengedepankan ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin.
Advertisement
“Ikhtiar bapak dan ibu (PAI) ini adalah bagian yang akan dicatat dalam sejarah, bagaimana peran-peran para PAI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya, dalam acara PAI Award 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Wamenag mengatakan, PAI Award bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga upaya bersama dalam mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para penyuluh agama. Tantangan dakwah dan pembinaan umat yang semakin kompleks membuat penghargaan ini menjadi dorongan moral bagi para penyuluh untuk terus berkarya dan berinovasi.
Sebanyak 80 PAI yang telah berprestasi berhasil lolos ke babak final yang terbagi dalam 8 kategori. Dari jumlah tersebut, 11 PAI dinobatkan sebagai yang terbaik.
“Kepada para pemenang, kemenangan ini adalah kemenangan kita bersama dalam menjaga soliditas dan dedikasi para Penyuluh Agama Islam di seluruh Indonesia,” ungkap Wamenag.
Ia menekankan, kemenangan ini juga merupakan simbol dari gerak dan nafas yang sama di antara para penyuluh. Wamenag juga mengungkapkan, pemenang terpilih melalui proses seleksi yang ketat dan teliti oleh dewan juri.
“Penilaian yang dilakukan oleh para juri tentu tidak mudah, mengingat kualitas dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan semua peserta. Namun, pada akhirnya, pemenangnya adalah seluruh Penyuluh Agama Islam yang ada di Indonesia,” lanjut Wamenag.
Penghargaan ini juga menggarisbawahi pentingnya peran PAI dalam menjaga keberagaman, toleransi, dan moderasi beragama. Menurut Wamenag, di tangan para penyuluh, pemahaman Islam yang rahmatan lil'alamin dapat terus dipertahankan dan disebarluaskan.
Wamenag berpesan kepada para penyuluh agar tidak pernah lelah menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Daftar Peraih Penghargaan
1. Peningkatan Literasi Al-Qur'an: Lailatul Fithriyah Azzakiyah (Jawa Timur)
"Tahfizh Al Qur'an Tematik (TQT): Metode Efektif Peningkatan Literasi Makna Al-Qur'an"
2. Pendampingan Kelompok Rentan: Rusman Edi (Sumatra Barat)
"Program Pembinaan Anak Spesial (PANAS) Kota Bukittinggi"
3. Kesehatan Masyarakat: Umi Khoirun Nisa (Jawa Tengah)
"Strategi Pencegahan Stunting melalui Sepijar"
4. Pemberdayaan Ekonomi Umat: Dewi Sartika (Bengkulu)
"KEMEJA (Kemenag Jemput Halal) Gratis: Manfaat Label Halal bagi Perkembangan Usaha Pelaku UMKM"
5. Penegakan Hukum: Fitria Rahmi (Sumatra Barat)
"Bina Tiga Ketahanan untuk Lima Puluh Kota Bersih dari Narkoba (Upaya Preventif Penyuluh Agama)"
6. Pelestarian Lingkungan: Suriyani (Kalimantan Utara)
"Peningkatan Pendapatan Ekonomi Majelis Taklim melalui Pengelolaan Kebun Organik di Pekarangan Rumah"
7. Metode Penyuluhan Baru: Habibur Rohman (Jawa Timur)
"Audiobook Binwin: Inovasi Penyuluhan Agama Islam Bimbingan Perkawinan dan Sarana untuk Difabel Netra"
8. Penguatan Moderasi Beragama: Syarif Hidayatullah (Jawa Tengah)
"Bina Eks Napi Terorisme menjadi Agen Moderasi Beragama Cinta NKRI"
Kemenag juga memberi penghargaan pada para penyuluh yang aktif di media sosial untuk kategori "Social Media Influencer", yaitu:
1. Jihan Asfia Hamida (Sulawesi Tenggara), akun IG, @jihanasfiah
2. Deni Puji Utomo (Sulawesi Tenggara), akun IG, @denikemenag
3. M. Hudori (Jawa Barat), akun IG, @Fiqh_Keluarga
Advertisement