Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Semarang Kuasai Jalanan

Unjuk rasa mahasiswa dan masyarakat sipil Semarang diikuti ribuan massa dan menguasai Jalan Pahlawan Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 22 Agu 2024, 12:24 WIB
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang turun ke jalan, memprotes Baleg DPR RI yang merekomendasikan penggunaan keputusan MA sebagai dasar revisi UU Pilkada. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Semarang - Keputusan Baleg membawa agenda revisi UU Pilkada berdasarkan putusan MA memicu unjuk rasa di Semarang. Ribuan mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan aliansi masyarakat sipil turun ke jalan.

Mereka memulai aksi dengan berkumpul di Kampus Undip Pleburan kemudian massa berjalan kaki menuju gedung DPRD Jawa Tengah dari. Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Rahmulyo Adi Wibowo dari Aliansi Semarang Menggugat (ASEM) dalam orasinya menyebut bahwa eskalasi politik yang meningkat tak bisa dilepaskan dari cawe-cawe Jokowi sebagai presiden.

"Kita lihat, ini penguasa bertindak menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk menuntaskan ambisi dan nafsu pribadinya," kata Rahmulyo dalam orasinya.

Ditambahkan bahwa kedaulatan negara sengaja dipertaruhkan oleh partai-partai politik. Sesuai keputusan MK, sebenarnya parpol diberi peluang mengajukan calon dengan menurunkan angka threshold.

"Anehnya para pengurus Parpol malah berlomba-lomba menyerahkan kedaulatannya kepada Raja Jawa," kata Rahmulyo.

Sementara itu dalam orasinya para mahasiswa menuntut agar DPR RI melaksanakan kerja parlemen dengan benar-benar mewakili rakyat. 

"Alih-alih mewakili rakyat, mereka malah ramai-ramai menjilat untuk jadi jongos penguasa. Kita tahu bahwa para anggota DPR adalah kaum terdidik. Tapi mereka tidak mau tahu ketatanegaraan. Jangan-jangan semua ijasahnya palsu seperti junjungan mereka," teriak salah satu wakil dari Universitas Negeri Semarang.

Ada kemungkinan aksi akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya