Eks Menag Lukman Hakim Ikut Demo Kawal Putusan MK: Jaga Demokrasi dengan Taat Konstitusi

Dia menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Agu 2024, 16:03 WIB
Mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ikut turun ke jalan demi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas Undang-Undang Pilkada. Bahkan, dia memimpin doa para pengunjuk rasa demi melawan upaya pembegalan demokrasi oleh DPR RI.

"Hanya demokrasilah yang dilaksanakan, ditegakkan dengan baik, yang bisa menjamin eksistensi keberadaan bangsa yang tercinta ini," tutur Lukman di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Dia menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.

"Jangan dibajak, jangan dilemahkan, jangan dilumpuhkan. Mengapa demokrasi, karena hanya melalui demokrasi lah bangsa yang sangat beragam seperti Indonesia ini bisa tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Kalau demokrasi nggak ada ya hukum rimba lagi yang berjalan, akan muncul, dan itu sangat tidak sehat dan akan merendahkan setiap manusia kita,” jelas dia.

“Karena itu, demokrasi harus dijaga dan untuk jaga demokrasi harus taat konstitusi. Itu kenapa kita datangi konstitusi sebagai pengawal konstitusi agar konstitusi kita tetap terjaga," sambung Lukman Hakim.


Kawal Putusan MK

Massa aksi unjuk rasa kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas UU Pilkada berhasil menggeruduk halaman Gedung MK, Jakarta Pusat. Mereka ternyata dipersilahkan masuk yang dinilai sebagai bentuk dukungan demonstrasi.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (22/8/2024), massa aksi mendadak dibukakan pagar oleh pihak MK dan bergegas masuk ke pelataran tangga Gedung MK. Mereka pun kembali berorasi sekitar pukul 11.40 WIB.

“Terima kasih kepada MK yang telah menerima kami masuk. Ini memang rumah rakyat, tapi tetap ada tuan rumah, dan tuan rumahnya mempersilahkan kita masuk,” tutur orator disambut teriakan massa aksi.


Bentuk Dukungan

Sikap dari pihak MK itu dinilai demonstran sebagai bentuk dukungan atas aksi unjuk rasa melawan upaya pelanggaran konstitusi dan pembegalan demokrasi oleh DPR RI.

“Kita juga akan ke DPR RI dan aksi Kamisan sore membawa isu ini,” kata orator.

Pihak kepolisian memutuskan untuk menutup Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, imbas demonstrasi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada di depan Gedung MK.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya