Siapa Marie Antoinette, Sosok Ratu Prancis yang Trending di Media Sosial X

Sosok Marie Antoinette belakangan ini ramai dibahas oleh warganet di media sosial. Bahkan, namanya trending di media sosial X sejak Rabu (21/8/2024) malam.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 22 Agu 2024, 18:02 WIB
Marie Antoinette in a Muslin Dress. (Liputan6.com/Wikimedia Commons/Hessische Hausstiftung, Kronberg im Taun)

Liputan6.com, Bandung - Belakangan ini nama Ratu Prancis abad ke-18, Marie Antoinette ramai dibahas di media sosial X (sebelumnya Twitter). Sosoknya viral sejak Rabu (21/8/2024) malam bahkan sampai hari ini.

Sementara itu, saat ini belum diketahui pasti bagaimana nama “Marie Antoinette” menjadi trending topik di X. Namun, nama tersebut dikaitkan oleh warganet dengan sosok Erina Gudono yang dikenal sebagai istri Kaesang Pangarep.

Sebagai informasi, saat ini kondisi politik di Indonesia tengah memanas usai muncul dugaan upaya meloloskan Kaesang yang merupakan suami, Erina Gudono untuk bisa mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta.

Kemudian, Erina Gudono mendapatkan kritikan dari warganet setelah dinilai tidak punya empati di tengah kondisi Indonesia yang tengah merasakan keresahan. Kritikan tersebut muncul setelah Erina dan suaminya tampak bahagia berada di Amerika Serikat.

Melalui media sosial Instagram pribadinya, Erina mengunggah sejumlah foto hingga video yang memperlihatkan kemewahan hingga jalan-jalan di kawasan elite Rodeo Drive. Warganet juga menyoroti unggahannya yang membeli perlengkapan bayi yang mahal.

Selain itu, kemarahan warganet ternyata semakin memuncak usai Erina mengunggah video yang menampilkan sepotong roti dengan harga Rp400.000. Unggahan tersebut yang akhirnya membuat Erina Gudono mendapatkan kritikan pedas dari warganet.

Perempuan berusia 27 tahun itu bahkan disamakan dengan sosok Ratu Prancis, Marie Antoinette yang membuat namanya trending di media sosial saat ini.


Lantas Siapa Marie Antoinette?

Marie Antoinette (dok. Pixabay.com/WikiImages)

Marie Antoinette merupakan seorang Ratu Prancis abad ke-18 yang mengalami kematian tragis karena dieksekusi dalam Revolusi Prancis. Sosoknya juga dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah negara tersebut.

Diketahui, Marie Antoinette merupakan anak bungsu dari kaisar Romawi Suci Francis I dan Maria Theresa. Marie lahir pada tanggal 2 November 1755 di Wina dan kemudian menikah dengan anak Louis XV yang dijadikan penerus kerajaan Prancis pada tahun 1770.

Setelah menikah, sosok Marie Antoinette ternyata melakukan banyak tindakan kontroversi. Dia juga tidak bisa melahirkan pewaris, bersikap sembrono, hingga tidak mampu mengelola keuangan.

Selama menjadi seorang ratu, Marie melahirkan seorang putri dan sempat hamil anak kedua, tetapi keguguran. Sejak itu, Marie ternyata semakin sering mencari hiburan dengan cara berpesta.

Ketika akhirnya berhasil melahirkan anak laki-laki sebagai pewaris, Marie ternyata tidak terlalu diterima oleh masyarakat. Sosoknya dikenal sebagai ratu yang sering menghamburkan uang untuk foya-foya.


Bersenang-senang Saat Rakyat Sengsara

Marie Antoinette (Wikipedia)

Melansir dari Britannica sosok Marie Antoinette dikaitkan dengan kemerosotan otoritas moral monarki Prancis. Pada masa itu tingkah Marie yang gemar berfoya-foya membuat kemarahan masyarakat Prancis.

Pasalnya Marie Antoinette bersenang-senang dengan menggunakan uang pajak rakyat ketika Prancis sedang mengalami krisis ekonomi. Bahkan roti sebagai bahan pangan utama di masa itu sulit untuk didapatkan.

Harga roti yang mahal dengan kondisi negara yang semakin sengsara membuat adanya pergerakan rakyat hingga memicu Revolusi Prancis. Bahkan Raja Prancis dan keluarga dituntut untuk dieksekusi termasuk Marie Antoinette.

Ketika di penjara ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati dengan cara guillotine pukul 12.15 pada tanggal 16 Oktober 1793. Diketahui Marie Antoinette meninggal di Paris ketika berusia 37 tahun.

Sebagai informasi, Guillotine merupakan sebuah alat untuk menjatuhkan hukuman mati dengan pemenggalan kepala. Alat tersebut diperkenalkan di Prancis pada tahun 1972 dan menjadi terkenal pada Revolusi Prancis abad ke-18.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya