Liputan6.com, Jakarta - Bau ketiak atau bau badan adalah masalah yang umum dialami oleh banyak orang. Meskipun terkadang dianggap sepele, bau yang tidak sedap ini bisa memengaruhi rasa percaya diri dan kenyamanan sehari-hari.
Apa Penyebab Badan Kita Bau?
Menurut Clev and Clinic, bau badan muncul ketika bakteri di kulit bercampur dengan keringat. Kulit kita secara alami memiliki banyak bakteri. Saat berkeringat, keringat yang terdiri dari air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri ini, menghasilkan bau yang bervariasi, mulai dari bau ketiak tidak sedap hingga tidak berbau sama sekali.
Advertisement
Beberapa faktor seperti makanan, hormon, atau obat-obatan dapat mempengaruhi bau badan Anda. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan bau badan adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi ketika seseorang berkeringat secara berlebihan.
Orang dengan hiperhidrosis mungkin lebih rentan terhadap bau badan karena jumlah keringat yang banyak, terutama dari kelenjar keringat ekrin yang menyebabkan ketidaknyamanan pada telapak tangan dan kaki. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi bau badan.
- Latihan fisik
- Stres atau kecemasan
- Cuaca panas
- Kelebihan berat badan/obesitas
- Genetika
Apakah Bau Badan Itu Normal?
Jawabannya bisa bervariasi. Bau badan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan obat-obatan, suplemen, atau makanan tertentu. Keringat sendiri sebenarnya tidak berbau. Bau tersebut berasal dari bakteri di kulit yang bercampur dengan keringat.
Namun, beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi aroma tubuh, antara lain:
- Diabetes: Bau badan bisa berubah menjadi bau buah akibat keton dalam darah.
- Penyakit Hati atau Ginjal: Dapat menyebabkan bau seperti pemutih akibat penumpukan racun di tubuh.
- Asam Urat
- Menopause
- Tiroid yang Terlalu Aktif
- Infeksi
Advertisement
Makanan Apa Saja yang Bikin Bau Badan?
Pepatah 'Anda adalah apa yang Anda makan' mungkin benar untuk bau badan. Makanan yang mengandung sulfur, seperti bawang, bawang putih, kubis, brokoli, dan kembang kol, dapat menyebabkan bau badan tidak sedap. Bau ini berasal dari belerang yang mirip dengan bau telur busuk yang dikeluarkan melalui keringat.
Selain itu, makanan atau minuman yang meningkatkan produksi keringat, seperti monosodium glutamat (MSG), kafein, rempah-rempah, saus pedas, dan alkohol, juga bisa memperburuk bau badan. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman ini bisa membantu mengurangi bau badan Anda.
Bagaimana Caranya Agar Tidak Bau Badan?
Mengatasi bau badan melibatkan berbagai langkah yang disesuaikan dengan penyebabnya. Dokter akan mendiagnosis penyebab bau badan melalui pemeriksaan fisik dan tes darah atau urin. Berikut adalah beberapa metode perawatan yang mungkin direkomendasikan:
1. Mandi Setiap Hari
Mandilah setiap hari dengan sabun antibakteri, terutama di area yang banyak mengeluarkan keringat seperti ketiak dan selangkangan. Ini membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab bau.
Jaga agar ketiak tetap dicukur agar keringat bisa cepat menguap dan tidak berinteraksi lama dengan bakteri.
2. Pilih Pakaian yang Tepat
Pilih pakaian longgar yang terbuat dari katun agar kulit bisa bernapas. Ini juga berlaku untuk pakaian dalam dan bra. Gunakan pakaian yang menyerap kelembapan untuk membantu menjaga kulit tetap kering.
3. Antiperspiran
Gunakan antiperspiran yang dapat mengurangi produksi keringat dengan menarik keringat kembali ke kelenjar keringat. Ini termasuk antiperspiran yang dijual bebas maupun yang diresepkan oleh dokter.
4. Diet
Perhatikan makanan yang Anda konsumsi. Hindari makanan yang dapat membuat bau badan semakin buruk, seperti bawang putih, bawang bombay, dan alkohol.
Advertisement
5. Kelola Stres
Cari cara untuk mengurangi stres karena stres dapat meningkatkan aktivitas kelenjar apokrin yang berkontribusi pada bau badan.
6. Suntikan Toksin Botulinum
Suntikan kecil toksin botulinum (seperti Botox) dapat digunakan untuk memblokir keringat di ketiak untuk sementara.
7. Obat Resep
Obat resep dapat membantu mengurangi keringat. Namun, penggunaannya harus hati-hati karena keringat penting untuk mendinginkan tubuh.
8. Prosedur Medis
Dalam kasus yang parah, mungkin diperlukan pembedahan untuk menghilangkan kelenjar keringat dari bawah lengan atau untuk mencegah sinyal saraf mencapai kelenjar keringat.
9. Antibiotik
Penggunaan antibiotik mungkin direkomendasikan untuk mengurangi jumlah bakteri pada kulit.