Keberlanjutan IKN Jadi Obat Kuat Emiten Konstruksi di 2025

Emiten konstruksi masih ada peluang untuk memperbaiki kinerja keuangan karena adanya keberlanjutan proyek di IKN.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 23 Agu 2024, 06:00 WIB
Sentimen positif untuk emiten konstruksi di IKN menurut Ike tak hanya dari pembangunan, tetapi juga dari sisi perbaikan dan pemeliharaan masih jadi peluang berlimpah untuk emiten konstruksi.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati menjelaskan keberlanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sentimen positif bagi emiten konstruksi, terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi.

“IKN masih sentimen positif karena presiden terpilih sudah memberikan sentimen akan melanjutkan IKN. Kalau kita lihat yang membangun IKN adalah perusahaan konstruksi. Mereka yang dapat berkah pertama kali,” kata Ike dalam Monthly Market Outlook Webinar Sinarmas Sekuritas, Kamis (22/8/2024).

Peluang Perbaikan Kinerja Keuangan

Ike menjelaskan emiten konstruksi masih ada peluang untuk memperbaiki kinerja keuangan karena adanya keberlanjutan proyek di IKN. Meskipun begitu, secara fundamental emiten konstruksi masih memiliki pekerjaan rumah yang besar yaitu terkait utang.

 

“Diharapkan dengan adanya proyek IKN yang berlanjut utang emiten konstruksi dapat berkurang,” jelas Ike.

 

Sentimen positif untuk emiten konstruksi di IKN menurut Ike tak hanya dari pembangunan, tetapi juga dari sisi perbaikan dan pemeliharaan masih jadi peluang berlimpah untuk emiten konstruksi.

Selain sentimen positif untuk emiten konstruksi, keberlanjutan IKN juga menjadi peluang bagi emiten semen yang saat ini masih dilanda dengan kondisi oversupply. Adapun menurut Ike, melihat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, masih menunjukkan sentimen positif untuk sektor konstruksi.

“Keberlanjutan sektor infrastruktur tidak bisa terpisahkan budget, RAPBN 2025 masih cukup untuk berkembang sektor infrastruktur, konstruksi. Sektor konstruksi masih bagus, penurunan saham kemarin karena adanya kepanikan, seperti gagal bayar,” pungkas Ike.

 


7 Investor Groundbreaking di IKN pada September 2024, Siapa Saja?

Tepat dua pekan dari hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya akan melaksanakan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. RI 1 juga sempat menjajal untuk berkantor di IKN selama 3 hari, dengan bermalam di Kantor Presiden yang dinamai Istana Garuda. (Dok. Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan bahwa tujuh investor bakal peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada September 2024.

"Ada tujuh, ada tujuh investor yang mau groundbreaking (di IKN)," kata Menteri PUPR dikutip dari Antara, Kamis (22/8/2024).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) itu menyebutkan peletakan batu pertama atau groundbreaking di IKN pada September di antaranya bangunan pendidikan dan hotel.

"(Sektor yang groundbreaking) ada pendidikan, hotel, properti, sport center," ungkap Basuki.

Meski begitu, Basuki tak menyebutkan jumlah nilai investasi groundbreaking tersebut. "Belum tahu (nilai investasinya)," imbuh Basuki.

OIKN juga mencatat, terdapat total 45 investor yang telah melangsungkan prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking pada tahap 1 sampai dengan tahap 6. Sedangkan pada groundbreaking tahap 7 yang dilaksanakan 12 Agustus 2024 melibatkan empat investor.

Peletakan batu pertama untuk investor tahap ketujuh di IKN diikuti oleh empat investor swasta dalam negeri, antara lain BCA, Swiss-Belhotel, Royal Golden Eagle, dan Intiland.

Proses pembangunan di IKN telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa IKN memang masih dalam proses pengerjaan dan pembangunan di IKN merupakan pekerjaan besar yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada, tanpa terburu-buru.


Proses Pembangunan IKN

Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. desain burung garuda yang mengepakkan sayap karya dengan nama Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi. (Istimewa)

 

Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Investasi yang baru dilantik yakni Rosan Roeslani untuk membawa investasi asing masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Untuk pembangunan investasi IKN diharapkan investor tidak hanya dari lokal, tapi juga investor asing. Mengingat background saya juga investasi selama ini, jadi untuk lebih aktif lagi utamanya ke investor asing, karena investor lokalnya sudah terus masuk ya," kata Rosan usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8).

Rosan menyampaikan investasi asing diharapkan bisa masuk terutama dari negara-negara yang sudah banyak berinvestasi di Indonesia, sehingga sudah mengenal iklim investasi di tanah air, seperti Singapura dan lainnya.

Dia meyakini dengan tata aturan yang jelas terkait investasi, maka investasi asing akan segera masuk. Namun di sisi lain ia juga menekankan bahwa Indonesia juga harus berkompetisi dengan negara-negara tetangga yang terus mereformasi kebijakan di negaranya.

Adapun secara umum Rosan diminta Presiden melanjutkan pemenuhan target investasi yang sudah dicanangkan sebesar Rp1.650 triliun, dan sudah tercapai 50,3 persen.

Ia juga diminta melanjutkan hilirisasi mineral seperti nikel, bauksit dan lainnya termasuk pertanian dan perkebunan.

Rosan diminta mengakselerasi tugas-tugas tersebut dalam sisa masa pemerintahan dua bulan ke depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya