Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 23 Agustus, diperingati sebagai Black Ribbon Day atau Hari Pita Hitam. Peringatan ini dilaksanakan di Eropa sebagai bentuk penghormatan untuk korban Stalinisme dan Nazisme.
Mengutip dari National Today, melalui peringatan ini, masyarakat Eropa biasanya menggelar berbagai acara untuk mengingat para korban. Mereka adalah korban Stalinisme yang ditimbulkan oleh pemimpin Uni Republik Sosialis Soviet (U.S.S.R.) Joseph Stalin dan orang-orang Nazisme yang ditimbulkan oleh diktator Jerman Adolf Hitler.
Pada 23 Agustus 1939, Pakta Molotov-Ribbentrop yang merupakan perjanjian antara Uni Soviet dan Jerman ditandatangani. Tak lama setelah ditandatangani, Perang Dunia II dimulai.
Baca Juga
Advertisement
Black Ribbon Day melambangkan penolakan terhadap ekstremisme, intoleransi, dan penindasan menurut Uni Eropa. Tujuannya adalah untuk melestarikan memori para korban deportasi massal dan pemusnahan sambil mempromosikan nilai-nilai demokrasi untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas di Eropa.
Black Ribbon Day berasal dari era Perang Dingin pada 1980-an. Komunitas pengungsi di negara-negara Barat, seperti AS dan Kanada, menandai hari ini untuk mengingat kekejaman oleh rezim komunis di Rusia yang menyebabkan Revolusi 1989.
Penamaan Black Ribbon Day diciptakan oleh Markus Hess dari Dewan Pusat Estonia di Kanada. Pita hitam menjadi simbol yang digunakan selama protes.
Hari peringatan ini kemudian diresmikan oleh Parlemen Eropa pada September 2008. Peringatan formal pertama dimulai pada 2011 di Warsawa, Polandia.
Mengutip dari House of European History, tahun ini akan digelar diskusi panel untuk memperingati Black Ribbon Day. Acara tersebut digelar pada 22 Agustus 2024 pukul 19.00-20.30 CEST.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium House of European History, Rue Belliard/Belliardstraat 135, 1000 Brussels, Belgia, itu juga akan menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Dr Violeta Davoliūtė, Roger Moorhouse, Joanna Urbanek, dan Christopher Burns. Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya untuk melanggengkan peringatan penting Black Ribbon Day di Eropa.
Penulis: Resla