Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga emas dunia tertekan oleh penguatan dolar dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, sementara para pedagang menantikan pidato Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk isyarat lebih lanjut tentang penurunan suku bunga.
Dikutip dari CNBC, Jumat (23/8/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 1,2% menjadi USD 2.482,49 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.531,60 pada hari Selasa. Sedangllan harga berjangka emas berjangka AS turun 1,2% menjadi USD 2.518,1.
Advertisement
“Kami mengalami kenaikan imbal hasil dua tahun dan kenaikan indeks dolar... Harga emas mengalami kenaikan luar biasa tiga sesi lalu. Harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa, jadi wajar saja jika para pedagang mengambil untung dari pergerakan seperti ini,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible,
Indeks dolar naik 0,5% terhadap para pesaingnya setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan minggu lalu. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga naik.
Fokus pasar kini beralih ke pidato Powell pada hari Jumat di Simposium Ekonomi Jackson Hole. Pada hari Rabu, notulen rapat Fed pada tanggal 30-31 Juli menunjukkan bahwa para pejabat sangat condong ke arah penurunan suku bunga bulan depan.
“Jika Ketua Powell dapat menunjukkan keyakinan yang lebih besar untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September, sinyal dovish seperti itu akan memicu lonjakan harga emas lainnya,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.
Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Setidaknya dua pejabat Fed pada hari Kamis menyatakan dukungan mereka terhadap pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sebagian besar pialang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada bulan September, sementara JP Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 bps.
“Prospek ETF tetap positif, karena pemangkasan suku bunga AS yang diantisipasi kemungkinan akan mendorong aliran baru ke ETF emas,” kata Zain Vawda, Analis Pasar di MarketPulse by OANDA.
Senada dengan harga emas, harga perak anjlok 2,3% menjadi USD 28,9334 per ons. Harga platinum turun 1,9% menjadi USD 945,02, dan harga paladium turun 2,8% menjadi USD 925,49.
Harga Emas Dunia Tembus USD 1 Juta, Rekor Termahal Sepanjang Sejarah!
Sebelumnya, harga emas batangan telah menembus USD 1 juta atau Rp 15,6 miliar untuk pertama kalinya, berkat melonjaknya harga logam mulia tersebut.
Harga emas dunia di pasar spot mencapai lebih dari USD 2.500 per troy ounce pada hari Jumat, 16 Agustus 2024 mencapai rekor tertinggi. Rata-rata berat emas batangan adalah 400 troy ounce, yang jika dihitung, mencapai USD 1 juta (Rp.15,6 miliar).
harga emas spot telah melonjak lebih dari 20% tahun ini.
Harga emas yang lebih tinggi dapat menjadi tanda bahwa investor mengharapkan Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga acuannya.
Bank-bank sentral yang dipimpin oleh China juga membeli emas untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Bank-bank sentral, dan investor melihat logam mulia sebagai penyimpan nilai jangka panjang yang andal selama periode gejolak ekonomi.
Hal itu karena ketika suku bunga turun, harga emas cenderung naik, karena emas batangan menjadi lebih menarik daripada obligasi.
Emas sebagai Lindung Nilai Terhadap Inflasi
Investor juga menganggap emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi, bertaruh emas batangan akan mempertahankan nilainya ketika harga naik.
Tentu saja, tidak semua emas batangan memiliki berat tepat 400 ons.
Biro Emas Amerika Serikat mengatakan bahwa emas batangan biasanya diperdagangkan secara internasional oleh bank sentral dan pedagang emas batangan, bukan oleh perorangan.
Advertisement
Harga Emas Dekati Rekor Tertinggi Usai Risalah The Fed
Sebelumnya, harga emas kembali menguat pada perdagangan Rabu, 21 Agustus 2024 dan mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga emas ini setelah risalah rapat terakhir bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menunjukkan arah penurunan suku bunga pada September 2024.
Mengutip CNBC, Kamis (22/8/2024), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 2.516,01 per ounce setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.531,60 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 0,1 persen ke posisi USD 2.547,50.
"Harga emas ditutup pada level tertinggi setelah risalah rapat the Fed mengindikasikan sebagian besar komite siap untuk memangkas suku bunga pada September,” ujar Tai Wong, pelaku pasar di New York.
Ia optimistis dengan harga emas tetapi hati-hati karena semua berita yang mendukung pasar. “Emas kemungkinan akan naik lebih tinggi tetapi tidak mungkin berakselerasi secara agresif tanpa pendorong peristiwa yang tidak terduga,” kata dia.
Pada pertemuan Juli, "sebagian besar" pembuat kebijakan "menyadari jika data terus muncul sesuai dengan yang diharapkan, pelonggaran kebijakan pada pertemuan berikutnya kemungkinan akan tepat," menurut risalah rapat tersebut.
Setelah risalah rapat Fed, dolar AS memperpanjang penurunan ke level terendah dalam lebih dari tujuh bulan, sementara imbal hasil obligasi AS 10 tahun jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua minggu.
Fokus pasar sekarang akan beralih ke pidato utama Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat pekan ini.
Harga Perak
Selain itu, harga perak di pasar spot mendaki 0,6 persen menjadi USD 29,61 per ounce. Harga platinum bertambah 2,6 persen menjadi USD 970,75 dan palladium menanjak 2,7 persen menjadi USD 951, level tertinggi dalam lebih dari sebulan.
"Ada lebih banyak minat pada PGM karena fundamentalnya diharapkan membaik, sehingga harga mulai bergerak naik dan khususnya investor paladium perlu menutupi posisi short mereka," kata Head of Commodity Strategies TD Securities, Bart Melek.
Logam katalis otomotif juga mendapat dorongan setelah Ford Motor mengatakan akan menghentikan rencana SUV listrik tiga baris dan menunda versi listrik baru dari truk pikap terlarisnya, F-150.
Baik platinum maupun paladium digunakan oleh produsen mobil dalam konverter katalitik untuk membersihkan asap knalpot.
Advertisement