Doa Menakjubkan Rasulullah SAW yang Khusus untuk Sahabat Ibnu Abbas

Doa menakjubkan dilantunkan Rasulullah SAW untuk sepupu Rasulullah SAW yakni Ibnu Abbas.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2024, 20:30 WIB
Kisah Umar bin Khattab

Liputan6.com, Cilacap - Salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang memiliki usia tergolong muda ialah sahabat Ibnu Abbas RA. Pasalnya tatkala Rasulullah SAW wafat, usianya terbilang masih sangat muda yakni 13 tahun.

Ibnu Abbas merupakan putra paman Rasulullah SAW yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib RA Beliau juga tergolong sahabat Nabi SAW yang sangat mencintai ilmu pengetahuan.

Bahkan berdasarkan riwayat, beliau sering menginap di rumah bibinya ummul mukminin Maimunah untuk bisa belajar langsung kepada Rasulullah SAW.

Cintanya yang sangat besar akan ilmu pengetahuan diketahui oleh Rasulullah SAW, sampai-sampai Rasulullah SAW mendoakan beliau dengan lafal doa yang sangat menakjubkan yang belum pernah dilantunkan untuk sahabat-sahabat beliau yang lainnya.

Lantas apa doa Rasulullah SAW untuk sahabat Ibnu Abbas RA ini?

 

Kisah Umar bin Khattab

Simak Video Pilihan Ini:


Doa Rasulullah SAW untuk Ibnu Abbas

Menukil hidayatuna.com, suatu ketika Ibnu Abbas menyediakan air untuk dipakai Nabi Saw berwudhu. Nabi Saw pun mendoakannya:

اللهم فقهه فى الدين وعلمه التأويل

Artinya:

“Ya Allah, pahamkanlah ia dalam agama dan ajarkanlah ia takwil (tafsir).”

Doa Rasullah Saw tentu mustajab. Tapi apakah kemudian Ibnu Abbas hanya ‘mengandalkan’ doa Nabi itu saja?

Ternyata tidak. Ia berjuang keras untuk mencari ilmu dari para sahabat senior yang masih hidup.

Suatu ketika ia mengajak temannya orang Anshar untuk pergi mencari ilmu. Ia berkata, “Ayo kita temui sahabat-sahabat Rasulullah. Mumpung mereka masih banyak yang hidup.” Temannya menjawab, “Engkau ini aneh Ibnu Abbas! Kau kira orang-orang akan membutuhkan dirimu sementara sahabat-sahabat Nabi masih banyak?”

Ibnu Abbas tidak hiraukan komentar negatif temannya itu. Ia pergi sendiri menemui sahabat-sahabat Nabi Saw.

Setiap ia mendengar satu hadits dari seseorang, ia akan mendatangi orang itu.

Kalau ternyata orang itu sedang tidur siang ia akan menunggunya di depan pintu. Tak jarang mukanya dipenuhi debu karena menunggu cukup lama.

Ketika orang itu bangun dan melihat Ibnu Abbas berada di depan pintu rumahnya, ia kaget dan berkata,

“Wahai sepupu Rasulullah, kenapa tidak engkau suruh saja aku datang padamu?” Ibnu Abbas menjawab, “Aku yang seharusnya mendatangimu.”


Modal Ibnu Abbas dalam Menuntut Ilmu

Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Pertama, akal yang mudah memahami (قلب عقول).

Kedua, lidah yang suka bertanya (لسان سؤول).

Tiga, tidak mencukupkan dari satu sumber saja.

عن طاووس عن ابن عباس قال: إن كنت لأسأل عن الأمر الواحد ثلاثين من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم

Artinya:

“Dari Thawus, Ibnu Abbas berkata: “Aku sering bertanya tentang satu hal pada tiga puluh sahabat Nabi Saw.”

Empat, kerendahan hati untuk mengakui ada hal yang belum diketahui.

عن عكرمة عن ابن عباس قال: كل القرآن أعلمه إلا ثلاثا : الرقيم وغسلين وحنانا

Artinya:

“Dari Ikrimah, Ibnu Abbas berkata: “Seluruh al-Quran aku tahu kecuali tiga hal: ar-raqim, ghislin dan hanan.”

Lima, menjaga wibawa dan kepercayaan orang lain.

Jamak diketahui bahwa Umar bin Khattab ra tak bisa menutupi kekaguman dan kecintaannya pada Ibnu Abbas r.a.

Hal ini membuat banyak sahabat yang iri, kenapa Umar selalu mengajak Ibnu Abbas muda ke majelisnya dan tidak mengajak anak-anak mereka yang seusia atau bahkan lebih senior darinya.

Melihat Umar mendahulukan Ibnu Abbas dari anak muda lain yang seusia dengannya, ayahnya (Abbas bin Abdul Muthalib) berpesan pada puteranya:

يا بني ، إن عمر يدنيك ، فاحفظ عني ثلاثا : لا تفشين له سرا ولا تغتابن عنده أحدا ولا يجربن عليك كذبا

Artinya:

“Anakku, sesungguhnya Umar menyukaimu, maka jaga pesanku tiga hal: jangan pernah sebarkan rahasianya pada siapapun, jangan pernah gunjingkan siapapun di depannya, dan jangan pernah ia tahu engkau berbohong.”

Karena itu, Umar bin Khattab menjuluki Ibnu Abbas dengan:

فتى الكهول

Artinya: “Anak muda yang Dewasa.”

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya