Jalankan Transisi Energi, PLN Gandeng JBIC

Indonesia berkomitmen untuk menjalankan transisi energi di tanah air dengan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Agu 2024, 11:19 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat menyampaikan sambutannya dalam gelaran 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) di Hotel St. Regis, Jakarta. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menandatangani Protocol of Cooperation dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) terkait Investasi Transisi Energi. Dengan adanya kerjasama dengan JBIC ini, PLN akan memperkuat aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mewujudkan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Penandatanganan ini dilakukan dalam gelaran 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) di Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga selaku Ketua Steering Committee gelaran 2nd AZEC Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk menjalankan transisi energi di tanah air dengan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi.

”’Asia Zero Emission Community’ (AZEC) Center akan menandai tonggak penting saat kita bersama-sama berjuang menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Kami menyadari bahwa perubahan iklim merupakan realitas mendesak yang menuntut tindakan segera dan tegas dari semua negara,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (23/8/2024).

 

 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Rosan Roeslani saat menyampaikan sambutannya dalam gelaran 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) di Hotel St. Regis, Jakarta. (Dok PLN)

Selanjutnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menjelaskan lewat platform AZEC, negara-negara yang tergabung dapat saling menguatkan langkah dekarbonisasi.

"AZEC Center akan menjadi platform bagi anggota AZEC untuk bekerja sama dalam mendekarbonisasi kawasan Asia melalui transfer teknologi, berbagi pengetahuan, peningkatan kapasitas, mobilisasi keuangan, dan pengembangan kebijakan energi bersih yang efektif," ujar Rosan.


Tantangan Besar Bagi PLN

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Dok PLN)

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai pemimpin dalam transisi energi di Indonesia, PLN berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060 dengan menyediakan listrik yang andal, terjangkau, dan mengedepankan aspek keberlanjutan.

“Proses transisi energi menawarkan tantangan besar, namun juga memberikan peluang luar biasa. Peluang untuk berkembang, peluang untuk berkolaborasi, baik dalam strategi, inovasi teknologi, maupun investasi bersama. Kerja sama ini merupakan contoh kolaborasi global dalam bersama-sama menyelaraskan langkah dalam rangka menyelamatkan bumi,” ujar Darmawan.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly memaparkan bahwa kolaborasi antara PLN dan JBIC sudah berlangsung hampir 20 tahun. Selama itu, JBIC telah terlibat dalam proyek-proyek strategis PLN.

"Saya yakin, ini adalah hal yang sangat positif bagi PLN dan JBIC. Ke depannya PLN akan terus maju dan berkembang dalam transisi energi juga dekarbonisasi, utamanya di Indonesia," terang Sinthya.

 


Searah Usulan Pemerintah Jepang

Sinthya juga menjelaskan bahwa protokol kolaborasi PLN-JBIC akan mencakup banyak aspek seperti dukungan finansial pengembangan energi baru terbarukan (EBT), dukungan pengembangan kapasitas, dan pembiayaan untuk proyek-proyek potensial.

"Kami menyebutnya sebagai 'pembiayaan berkelanjutan dan ramah lingkungan' untuk mendukung seluruh inisiatif yang kami upayakan dalam rangka mengelola perubahan iklim," imbuhnya.

Managing Executive Officer Global Heads of Infrastructure and Enviroment Finance Group JBIC, Hiroki Sekine mengungkapkan pihaknya merasa antusias untuk dapat melanjutkan kolaborasi dengan PLN. Dia melihat, kerja sama ini searah dengan usulan Pemerintah Jepang dalam pembentukkan Asia Zero Emissions Community (AZEC).

"Kami ingin mempererat kolaborasi PLN untuk mewujudkan tujuan bersama. Saya berharap protokol ini meningkatkan level persahabatan dan kolaborasi demi mencapai agenda utama kita, yaitu mencapai netralitas karbon," pungkas Hiroki.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya