Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar muktamar pada akhir pekan ini yaitu Sabtu 24 Agustus dan Minggu 25 Agustus 2024 di Bali.
Sejumlah persiapan pun dilakukan oleh panitia penyelenggara, termasuk terkait mekanisme kepesertaan dan pengamanan.
Advertisement
Menurut Ketua Panitia Muktamar PKB Cucun A Syamsurijal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengamankan jalannya Muktamar PKB.
Ia memastikan, setiap agenda yang dilakukan oleh PKB selalu berkoordinasi dengan aparat gabungan seperti TNI dan Polri sebagai wujud kepatuhan hukum.
"PKB ini hidup di bawah payung UU Partai Politik, semua langkah yang dilakukan patuh terhadap Undang-undang. Ketika berbicara dengan keamanan pasti harus berkoordinasi TNI dan Polri," kata Cucun di Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
Kemudian, Garda Bangsa sebagai Badan Otonom Kepemudaan PKB menegaskan akan pasang badan demi kelancaran dan kesuksesan Muktamar tersebut.
Ketua Keorganisasian DKN Garda Bangsa Bustanul mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dalam kepanitiaan keamanan dengan pecalang dan organisasi adat lokal, demi kondusifitasnya Muktamar dan suasana damai Bali yang merupakan jantung wisata Indonesia.
"Kami diperintahkan menjaga dan bersinergi dengan organisasi adat, agar Muktamar sukses dan suasana wisata Bali tetap nyaman dengan kehadiran para delegasi Muktamar di Bumi Dewata ini. Kalau ada pihak yang mengganggu Muktamar PKB dengan cara inkonstitusional akan kita hajar," kata Bustanul di Jakarta seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa 20 Agustus 2024.
Selain itu, Sekretaris Steering Committee Muktamar PKB Syaiful Huda memastikan, acara tersebut akan menjadi ajang silaturahmi para tokoh bangsa.
"Ratusan kiai, bu nyai, para penglingsir, hingga para duta besar rencananya memeriahkan forum tertinggi para kader partai berlambang bumi tersebut," kata Huda seperti dikutip dari siaran pers, Kamis 22 Agustus 2024.
Berikut sederet persiapan jelang Muktamar PKB yang bakal berlangsung pada akhir pekan ini yaitu Sabtu 24 Agustus dan Minggu 25 Agustus 2024 di Bali dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Gandeng TNI, Polri, hingga Pecalang
Perhelatan akbar Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan pun dilakukan panitia penyelenggara, termasuk terkait mekanisme kepesertaan dan pengamanan.
Ketua Panitia Muktamar PKB, Cucun A. Syamsurijal menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengamankan jalannya Muktamar PKB. Ia memastikan bahwa setiap agenda yang dilakukan oleh PKB selalu berkoordinasi dengan TNI dan Polri sebagai wujud kepatuhan hukum.
"PKB ini hidup di bawah payung UU Partai Politik, semua langkah yang dilakukan patuh terhadap Undang-undang. Ketika berbicara dengan keamanan pasti harus berkoordinasi TNI dan Polri," kata Cucun di Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
Ketua Fraksi PKB DPR RI ini menyatakan, jumlah personil yang akan dikerahkan TNI/Polri untuk pengamanan Muktamar PKB pada 24-25 Agustus 2024 nanti menyesuaikan dengan kebutuhan.
"Kalau jumlah personil keamanan nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Yang pasti kami sudah sampaikan kepada mereka peserta Muktamar ribuan orang. Mungkin nanti mereka menyesuaikan," urai Cucun.
Tidak hanya TNI dan Polri, Cucun juga memastikan pihaknya menggandeng Pecalang berkolaborasi untuk mengamankan Muktamar PKB.
"Bukan cuma dari TNI dan Polri ya, kami juga menggandeng Pecalang untuk membantu mengamankan. Tentu ini karena Muktamar kita laksanakan di Bali, mereka punya tradisi yang harus kita hormati Bersama. Nah para Pecalang itu nanti jadi bentengnya," katanya.
Sementara terkait dengan syarat kepesertaan Muktamar PKB, kata Cucun, mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Menurut dia, sesuai ART Pasal 73 ayat (1), peserta Muktamar PKB terbagi dalam lima item, yaitu Pengurus DPP PKB, pengurus DPW PKB, pengurus DPC PKB, Pimpinan dan Anggota Fraksi PKB DPR RI, serta Ketua Badan dan Lembaga di Tingkat Pusat.
"Jadi kalau tidak termasuk dalam kategori ini jangan coba-coba masuk ke arena Muktamar. Dan merujuk ayat 3 (Pasal 3 ART PKB), Muktamar PKB dinyatakan sah kalau dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari DPW dan DPC yang sah," pungkas Cucun.
Advertisement
2. Gandeng 1.100 Aparat Gabungan, Garda Bangsa
Menjelang perhelatan Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa di Bali 24-25 Agustus 2024, Garda Bangsa sebagai Badan Otonom Kepemudaan PKB menegaskan akan pasang badan demi kelancaran dan kesuksesan Muktamar tersebut.
Ketua Keorganisasian DKN Garda Bangsa, Bustanul mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dalam kepanitiaan keamanan dengan pecalang dan organisasi adat lokal, demi kondusifitasnya Muktamar dan suasana damai Bali yang merupakan jantung wisata Indonesia.
"Kami diperintahkan menjaga dan bersinergi dengan organisasi adat, agar Muktamar sukses dan suasana wisata Bali tetap nyaman dengan kehadiran para delegasi Muktamar di Bumi Dewata ini. Kalau ada pihak yang mengganggu Muktamar PKB dengan cara inkonstitusional akan kita hajar," kata Bustanul di Jakarta seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa 20 Agustus 2024.
Bustanul yang juga Divisi Keamanan Muktamar PKB menyatakan, seluruh kader Garda Bangsa dikerahkan untuk mengamankan jalannya Muktamar.
Dia mengatakan, dua hari sebelum pembukaan Muktamar pada Kamis 22 Agustus 2024, dirinya akan melaksanakan gelar pasukan pengaman gabungan dengan jumlah 1100 personil di lokasi Muktamar, di Nusa Dua, Bali.
3. Undang Para Tokoh, Bakal Jadi Ajang Silaturahmi
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar muktamar pada akhir pekan ini, 24-25 Agustus 2024 di Bali. Sekretaris Steering Committee Muktamar PKB, Syaiful Huda memastikan, acara tersebut akan menjadi ajang silaturahmi para tokoh bangsa.
"Ratusan kiai, bu nyai, para penglingsir, hingga para duta besar rencananya memeriahkan forum tertinggi para kader partai berlambang bumi tersebut," kata Huda seperti dikutip dari siaran pers, Kamis 22 Agustus 2024.
Huda juga menyatakan, Muktamar bukan hanya forum tertinggi bagi PKB, tetapi juga sarana silaturahmi. Dia memastikan mengundang para pengasuh-pengasuh Pondok Pesantren juga akan hadir.
"Bagi kami Muktamar ini bukan saja forum tertinggi PKB, tapi juga sarana silaturahim kami dengan para Kiai, para Nyai," ucap Huda.
Total, Huda mencatat tak kurang dari 100 kiai dan nyai yang diundang menghadiri Muktamar PKB. Antara lain KH. Said Aqil Siroj, KHR Muhammad Kholil As’ad, KH Imam Jazuli, KH Hasan Zamzami, KH Marzuki Mustamar, KH Kafabihi Mahrus, Nyai Nurhayati Said Aqil, Nyai Hj. Ida Fatimah, hingga Nyai Hj. Saidah Marzuki.
"Kami juga mengundang para gus dan ning. Seperti Gus Salam, Gus Kautsar, Gus Fahim Royani, Ning Naili Zakia, Ning Dewi Masyithoh, Ning Hasna, dan banyak lagi," ucap Huda.
Huda mengaku, setiap momentum apapun, acara apapun, sudah biasa bagi kami ngaturi rawuh atau mengundang para kiai dan nyai.
"Beliau-beliau biasanya bukan cuma jadi undangan ya, tapi juga memberi nasihat, masukan-masukan untuk PKB," sambung Huda.
Selain mengundang kiai dan nyai, lanjut Ketua Komisi X DPR RI ini, pihaknya juga mengundang sejumlah duta besar negara sahabat, tokoh agama di Bali atau penglingsir.
"Kami juga mengundang sejumlah duta besar, semua sudah terkirim dan beberapa sudah konfirmasi untuk hadir. Para Penglingsir di Bali juga kita undang di Muktamar," dia menandasi.
Advertisement