Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar siap bertolak ke Bali, guna menghadiri Muktamar partainya yang berlangsung esok hari. Pria karib disapa Cak Imin ini mengaku, dirinya siap dievaluasi kinerjanya selama memimpin PKB.
“Titik evaluasinya bagaimana setelah itu ada satu forum yang namanya pandangan umum atas evaluasi lalu di situ nanti cabang se-Indonesia akan mengambil kesimpulan,” kata Cak Imin di Kompleks Bandara Soekarno Hatta, Banten, Jumat (23/8/2024).
Advertisement
Usai dievaluasi, lanjut Cak Imin, seluruh kader dari masing-masing perwakilan dari tingkat cabang sampai daerah akan mengambil keputusan apakah kepemimpinan Cak Imin dilanjutkan atau digantikan.
Cak Imin memastikan, dirinya tidak berambisi untuk kembali menduduki kursi ketua umum. Dia memasrahkan semua keputusan kepada hasil evaluasi partainya.
“Pada dasarnya saya pasrah apapun yang menjadi pilihan cabang PKB saya ikut tapi saya juga tidak berambisi,” jelas dia.
Cak Imin mengakui, menjadi ketua umum partai bukanlah tugas ringan. Sebab ada tanggungjawab berat yang dipikul selama lima tahun atau satu periode masa kepemimpinan.
“Menjadi ketum itu adalah tugas berat, bukan soal kepingin tapi soal tanggung jawab. Porsi muktamar itu kan mengakhiri masa jabatan saya,” Cak Imin menandasi.
Jelang Muktamar, Cak Imin Bangun Gedung Pusat Kaderisasi PKB
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memulai membangun gedung Akademi Politik Kebangsaan yang disebut Akpolbang PKB di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/24). Pembangunan gedung Akpolbang dimulai dengan peletakkan batu pertama oleh Cak Imin.
Cak Imin bersyukur, pembangunan gedung Akpolbang bisa segera dimulai. Sebab nantinya gedung tersebut dapat berguna untuk kegiatan partai.
"Pagi ini menjelang Muktamar, momentum penting kita mulai meletakkan batu pertama untuk pembangunan pusat pelatihan kader PKB yang kita namakan sementara, gedung Akpolbang, Akademi Politik Kebangsaan yang sudah berjalan bertahun-tahun, tapi belum memiliki alamat yang jelas," kata Cak Imin seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (23/8/2024).
Cak Imin mengungkapkan, ia sudah lama bercita-cita memiliki pusat pelatihan sendiri dan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kader-kader, kiai, asatidz, hingga anak-anak muda di seluruh Indonesia. Dengan lahan yang luas, sambungnya, bisa menampung banyak peserta pelatihan nantinya.
"Insyaallah cita-cita lama sahabat Hanif Dhakiri dan saya ini, dalam waktu singkat akan segera kita bangun. Dengan pelatihan yang kita siapkan permanen ini, insyaallah putarannya hampir tiap hari. Sehingga kita punya trainer instruktur yang khusus di bidang kepemimpinan," ungkap Wakil Ketua DPR RI ini.
"Mohon doanya seluruh kiai dan yang hadir, moga-moga ini segera terwujud secepat-cepatnya. Amin!" ucap Cak Imin.
Advertisement
PKB Pastikan Muktamar Tak Hanya Forum Politik, Tapi Ajang Silaturahmi Bersama Kiai
Diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar muktamar pada akhir pekan ini, 24-25 Agustus 2024 di Bali. Sekretaris Steering Committee Muktamar PKB, Syaiful Huda memastikan, acara tersebut akan menjadi ajang silaturahmi para tokoh bangsa.
“Ratusan kiai, bu nyai, para penglingsir, hingga para duta besar rencananya memeriahkan forum tertinggi para kader partai berlambang bumi tersebut,” kata Huda seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (22/8/2024).
Huda juga menyatakan, Muktamar bukan hanya forum tertinggi bagi PKB, tetapi juga sarana silaturahmi. Dia memastikan mengundang para pengasuh-pengasuh Pondok Pesantren juga akan hadir.
“Bagi kami Muktamar ini bukan saja forum tertinggi PKB, tapi juga sarana silaturahim kami dengan para Kiai, para Nyai,” jelas Huda.
Total, Huda mencatat tak kurang dari 100 kiai dan nyai yang diundang menghadiri Muktamar PKB. Antara lain KH. Said Aqil Siroj, KHR. Muhammad Kholil As’ad, KH. Imam Jazuli, KH. Hasan Zamzami, KH. Marzuki Mustamar, KH. Kafabihi Mahrus, Nyai Nurhayati Said Aqil, Nyai Hj. Ida Fatimah, hingga Nyai Hj. Saidah Marzuki.
“Kami juga mengundang para gus dan ning. Seperti Gus Salam, Gus Kautsar, Gus Fahim Royani, Ning Naili Zakia, Ning Dewi Masyithoh, Ning Hasna, dan banyak lagi,” ungkapnya.
Huda mengaku, setiap momentum apapun, acara apapun, sudah biasa bagi kami ngaturi rawuh atau mengundang para kiai dan nyai.
“Beliau-beliau biasanya bukan cuma jadi undangan ya, tapi juga memberi nasihat, masukan-masukan untuk PKB,” sambung Huda.
Selain mengundang kiai dan nyai, lanjut Ketua Komisi X DPR RI ini, pihaknya juga mengundang sejumlah duta besar negara sahabat, tokoh agama di Bali atau penglingsir.
“Kami juga mengundang sejumlah duta besar, semua sudah terkirim dan beberapa sudah konfirmasi untuk hadir. Para Penglingsir di Bali juga kita undang di Muktamar,” dia menandasi.