Potret Serunya Menko Airlangga Hadiri Saparan Apem di Klaten, Hormati Keragaman Tradisi dan Budaya

Acara Saparan Apem merupakan puncak acara dari Festival Yaa Qawiyyu yang digelar setiap tahun pada bulan Safar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Agu 2024, 16:06 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (23/8/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto puncak acara Saparan Apem Yaa Qawiyyu yang berlangsung di Klaten, Jawa Tengah. Kehadiran Menko Airlangga ini untuk menghormati keragaman tradisi dan budaya yang masih terus dijaga turun-temurun.

Untuk diketahui, acara Saparan Apem merupakan puncak acara dari Festival Yaa Qawiyyu yang digelar setiap tahun pada bulan Safar. Tradisi yang juga disebut Saparan tersebut menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan oleh warga di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Tradisi tersebut merupakan puncak acara pembagian lebih dari 6 ton apem yang berasal dari sedekah masyarakat dan disebarkan selepas shalat Jumat kepada lebih dari sepuluh ribu khalayak yang berdatangan dari seantero tanah air termasuk dari mancanegara.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (23/8/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Menko Airlangga mengatakan, tradisi pembagian apem sambil melafalkan wirid Yaa Qawiyyu merupakan simbol dari kekuatan spiritual dan kedermawanan yang harus terus dilestarikan.

"Yaa Qawiyyu mengajarkan kita akan pentingnya kekuatan doa dan ikhtiar dalam menghadapi berbagai tantangan hidup,” tutur Airlangga Hartarto dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (23/8/2024).

 


Mensyiarkan Ajaran Islam

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (23/8/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Tradisi penyebaran penganan yang terbuat dari tepung beras tersebut bermula dari Kyahi Ageng Gribig dan menjadi metode yang praktis dalam menyiarkan Islam di tanah Jawa.

Bernama asli Syekh Wasibagno Timur, Kyahi Ageng Gribig merupakan ulama besar yang gigih mensyiarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V.

Semasa hidupnya, Kyahi Ageng Gribig merupakan seorang alim ulama yang terkenal dermawan dan tak pernah pelit untuk membagikan ilmu serta harta yang dimilikinya.

"Saat hidup beliau menjadi amir tanah perdikan di Jatinom. Beliau merupakan penasihat spiritual Raja Mataram Sultan Agung Adi Prabu Anyakrakusuma," ungkap Menko Airlangga yang juga merupakan keturunan dari Kyahi Ageng Gribig.

 


Mendatangkan Manfaat Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (23/8/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Event budaya tahunan ini tidak hanya memperkenalkan keunikan kue apem yang menjadi simbol utama dalam kegiatan ini, tapi juga sekaligus mampu mendatangkan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan daerah setempat, serta memberikan dampak positif bagi pariwisata di daerah Klaten dan sekitarnya.

Melalui kesempatan tersebut, Menko Airlangga sangat mengapresiasi masyarakat Kabupaten Klaten yang hingga saat ini turut berkontribusi dalam melanjutkan tradisi dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Tradisi ini juga menunjukkan sinergi yang kuat antara pelestarian budaya dan upaya untuk mengembangkan perekonomian masyarakat.

 


Nilai Kebijaksanaan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (23/8/2024). (Dok Kemenko Perekonomian)

Menko Airlangga melanjutkan, acara ini hendaknya dimaknai sebagai momen untuk muhasabah secara spiritual dan kultural. Menjadi pengingat akan warisan nilai-nilai yang diajarkan oleh Kyahi Ageng Gribig yang dalam dakwahnya selalu konsisten dengan kelembutan, kebijaksanaan, dan ketegasan yang menyentuh hati.

"Tradisi ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa rukun, tidak saling berebut, dan bisa hidup berdampingan secara damai dengan sesama,” pungkas dia.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain yakni Anggota DPR RI yakni Singgih Januratmoko dan Rafindra Airlangga, Wakil Menteri Desa PDTT Paiman Raharjo, Permaisuri Raja Keraton Surakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Buwono, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Bupati Klaten Sri Mulyani, Kapolres Klaten AKBP Warsono, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, serta sejumlah unsur Forkopimda Kabupaten Klaten.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya