Liputan6.com, Jakarta - Dean mendengar suara Tyas memanggil namanya, dan dia pun mencoba membalas meski suaranya terdengar sangat lemah, hampir tak terdengar, Tyaaaas... Tyaaas, aku di sini! Dean menyadari suaranya terlalu pelan untuk didengar Tyas, sehingga dia mencari cara lain untuk menarik perhatiannya.
Usaha Dean tidak sia-sia, Tyas akhirnya mendengar suara nada dering yang Dean nyalakan. Tyas segera berlari menuju sumber suara. Namun, karena kurang hati-hati, Tyas malah tergelincir dan terseret ke dalam jurang.
Advertisement
Hujan terus turun deras. Dean berusaha sekuat tenaga menyadarkan Tyas hingga akhirnya Tyas membuka matanya. Dalam pandangannya yang samar, Tyas melihat Dean seperti dalam mimpi. Dia mencoba meraba untuk memastikan apa yang dilihatnya, dan seiring waktu, wajah Dean semakin jelas hingga Tyas menyadari bahwa ini bukan mimpi—Dean benar-benar ada di depannya.
Mereka berpelukan erat. Dean mengucapkan terima kasih kepada Tyas karena telah mencarinya dan bahkan rela mengorbankan dirinya demi Dean.
Setelah melepaskan pelukan, Tyas bertanya tentang kondisi Dean. Dean menjawab bahwa tubuhnya terasa sakit karena sempat terjatuh. Dean tersenyum bahagia, dan Tyas pun membantu Dean untuk berdiri. Mereka berdua kemudian berusaha keluar dari jurang tersebut bersama-sama.
Baca Juga