Peduli Lingkungan, HUT ke-12 AirNav Indonesia Adopsi Telur Penyu dan Pelepasan Tukik

Perayaan HUT ke-12 AirNav Indonesia, Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan Program AirNav Peduli Lingkungan berupa adopsi telur penyu dan pelepasan tukik.

oleh Tim News diperbarui 23 Agu 2024, 19:38 WIB
Perayaan HUT ke-12 AirNav Indonesia, Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan Program AirNav Peduli Lingkungan berupa adopsi telur penyu dan pelepasan tukik. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-12 AirNav Indonesia, Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan Program AirNav Peduli Lingkungan berupa adopsi telur penyu dan pelepasan tukik yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas sekitar.

Acara tersebut bukan hanya menjadi bagian dari rangkaian perayaan, tetapi juga merupakan manifestasi dari komitmen untuk berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sebagaimana diarahkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya Keasdepan TJSL.

"Sebagai bagian dari program ini, AirNav Indonesia melaksanakan pelepasan tukik atau anak penyu. Penyu merupakan salah satu spesies yang terancam punah akibat berbagai ancaman, termasuk perburuan liar dan kerusakan habitat," ujar Manager TJSL AirNav Indonesia Farchan Jamil melalui keterangan tertulis, Jumat (23/8/2024).

"Dengan melepas tukik ke laut, kami berupaya untuk memperkuat populasi penyu dan menjaga keberlangsungan ekosistem laut," sambung dia.

Menurut Farchan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi keanekaragaman hayati. Dia menilai, penyu laut memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

"Dalam rangkaian kegiatan ini, AirNav Indonesia berkomitmen untuk melepas minimal 1.200 anak tukik ke laut. Kegiatan ini dilakukan secara tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sebelumnya kami telah melaksanakan pelesapan tukik di Lota Padang sebagai lokasi pertama. Saat ini dilanjutkan kota kedua yaitu di Belitung, serta Lombok, dan Kupang," papar Farchan.

 

Pulau Derawan memiliki luas 44 hektar merupakan rumah bagi penyu bertelur. (foto: Abdul Jalil)

Libatkan Puluhan Volunteer

Perayaan HUT ke-12 AirNav Indonesia, Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan Program AirNav Peduli Lingkungan berupa adopsi telur penyu dan pelepasan tukik. (Ist)

Tepat di pesisir Pantai Tanjung Kelayang dan Pulau Pasir Total 500 Anak Penyu (Tukik) dilepasliarkan, Kegiatan ini melibatkan lebih dari 70 volunteer dan berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, Korp Polaruid, Kabupaten Belitung serta Kapolsek Sijuk dan perwakilan Pemerintah Desa Keciput dan Pemerintah Kecamatan Sijuk.

Kegiatan ini juga melibatkan anak-anak Sekolah Alam Binaan Desa Keciput sebagai bentuk penanaman edukasi dari usia dini terhadap pentingnya melestarikan Anak Penyu (Tukik).

"Melalui program Konservasi Penyu dan Pelepasan anak Penyu (tukik) oleh AirNav Indonesia 2024, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Kami berharap langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta menjaga alam kita," tutup Farchan.

Kemudian, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Luthfie Avian menyatakan, kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya melindungi spesies penyu yang terancam punah.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif AirNav Indonesia dalam melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah dalam konservasi lingkungan," jelas Luthfie.

Selanjutnya, Camat Sijuk Sastra Yuni Ardi menambahkan, pelepasan tukik ini tidak hanya penting bagi ekosistem laut, tetapi juga menjadi simbol kerjasama dan solidaritas antara masyarakat lokal dan pihak-pihak terkait dalam menjaga kelestarian alam di Belitung.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung program seperti ini di masa depan. Kegiatan TJSL ini sejalan dengan upaya kami untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya dalam pilar lingkungan dan kehidupan di bawah air," terang dia.

"Kami percaya bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus kita pikul untuk masa depan yang lebih baik. Program ini tidak hanya menginspirasi kami, tetapi juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan," jelas Yuni.

Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya