Gunung Marapi Meletus Lagi, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Letusan malam ini mengagetkan warga hingga mereka berhamburan ke luar rumah.

oleh Novia Harlina diperbarui 23 Agu 2024, 23:44 WIB
Gunung Marapi meletus, Jumat (23/8/2024). (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat kembali meletus, Jumat (23/8/2024) malam pukul 22.27 WIB. Letusan tersebut diiringi bunyi gemuruh dan dentuman serta pijaran api di puncak gunung.

"Letusan malam ini mengagetkan warga hingga berhamburan ke luar rumah," kata Wali Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus Putra Tunggal, Jumat (23/8/2024).

Ia menyebut suara gemuruh letusan berlangsung cukup lama. Kemudian berselang dua menit setelahnya, terdengar bunyi seperti hujan deras di atas atap-atap rumah.

"Bunyi hujan tersebut suara butiran abu vulkanik yang jatuh di atap, dan juga bau abu vulkanik yang menyengat," jelasnya.

Meski suasana terasa mencekam, lanjutnya, masyarakat tetap waspada, bergerak hati-hati untuk menghindari bahaya lebih lanjut.

Sementara Pengamat Gunung Marapi, Suwardi Putra menyampaikan kolom abu pada letusan kali ini tidak teramati karena tertutup kabut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi lebih kurang 49 detik," katanya.

 


Status Marapi

Suwardi mengingatkan saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi

1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

3. Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

4. Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya