Liputan6.com, Jakarta Bau ketiak adalah masalah umum yang sering kali menjadi sumber ketidaknyamanan dan menurunkan rasa percaya diri. Meskipun sering dianggap sepele, bau ketiak sebenarnya bisa berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Bau ketiak muncul dari keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat apokrin di area ketiak. Kelenjar ini mengeluarkan keringat yang lebih kental dan berprotein dibandingkan dengan kelenjar keringat ekrin yang tersebar di bagian tubuh lainnya. Ketika keringat ini bertemu dengan bakteri yang hidup alami di kulit, proses pemecahan keringat oleh bakteri tersebut menghasilkan bau yang khas.
Advertisement
Bau ketiak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis makanan yang dikonsumsi, tingkat kebersihan tubuh, hormon, dan genetika. Sementara itu, menjaga kebersihan dan penggunaan deodoran atau antiperspirant dapat membantu mengontrol atau mengurangi bau tersebut.
Secara umum, bau ketiak bisa bervariasi mulai dari aroma ringan hingga yang lebih kuat dan tajam, tergantung pada seberapa sering seseorang berkeringat dan bagaimana tubuh mereka mengelola keringat tersebut. Meskipun bau ketiak adalah hal yang normal, menjaga kebersihan dan perawatan diri yang baik dapat membantu mengurangi intensitasnya.
Artikel ini akan membahas penyebab bau ketiak, cara mencegahnya, serta langkah-langkah penanganan yang dapat diambil, dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com pada Sabtu (24/08/2024).
1. Penyebab bau ketiak
1. Keringat dan bakteri
Bau ketiak sering kali muncul karena keringat yang bercampur dengan bakteri di kulit. Ketiak memiliki banyak kelenjar keringat apokrin yang sangat aktif, terutama selama masa pubertas. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang lebih berminyak dan kaya protein, yang menjadi makanan bagi bakteri. Ketika bakteri memecah protein dalam keringat, timbullah bau yang tidak sedap.
2. Fluktuasi hormon
Perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, atau kehamilan, dapat memengaruhi bau ketiak. Peningkatan aktivitas kelenjar apokrin pada masa-masa ini sering kali menyebabkan bau yang lebih tajam.
3. Makanan dan minuman
Konsumsi makanan tertentu seperti bawang putih, bawang merah, atau rempah-rempah dapat memengaruhi bau tubuh. Begitu pula dengan alkohol dan kafein yang bisa meningkatkan produksi keringat dan bau badan.
4. Kebiasaan dan kesehatan
Kebersihan pribadi yang kurang, seperti jarang mandi atau mengenakan pakaian yang tidak bersih, dapat memperburuk bau ketiak. Kondisi medis tertentu, seperti infeksi atau gangguan metabolisme, juga bisa menjadi faktor penyebab bau ketiak.
Advertisement
2. Makanan penyebab bau ketiak
Beberapa jenis makanan dapat memicu bau ketiak yang tidak sedap karena mengandung senyawa tertentu yang mempengaruhi aroma tubuh. Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang bisa menyebabkan bau ketiak:
1. Bawang putih dan bawang merah
Kedua jenis bawang ini mengandung senyawa sulfur yang, setelah dicerna, dapat menyebabkan bau ketiak yang tajam ketika dikeluarkan melalui keringat.
2. Brokoli dan kubis
Sayuran cruciferous seperti brokoli, kubis, dan kembang kol juga mengandung senyawa sulfur yang dapat mempengaruhi aroma ketiak.
3. Daging merah
Konsumsi daging merah dalam jumlah besar bisa mempengaruhi bau tubuh karena daging merah memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna, yang dapat menyebabkan produksi bau yang lebih kuat.
4. Makanan pedas
Makanan yang sangat pedas, seperti cabai dan rempah-rempah, dapat menyebabkan peningkatan produksi keringat dan menghasilkan bau yang lebih kuat.
5. Kopi dan alkohol
Kedua minuman ini dapat meningkatkan produksi keringat dan mempengaruhi bau tubuh karena cara tubuh memprosesnya.
6. Makanan berlemak dan olahan
Konsumsi makanan tinggi lemak dan olahan dapat menyebabkan perubahan pada metabolisme tubuh dan mempengaruhi bau ketiak.
Jika kamu merasa bahwa bau ketiak dipengaruhi oleh makanan tertentu, mengurangi konsumsi makanan tersebut dapat membantu mengurangi masalah bau. Selain itu, menjaga kebersihan dan hidrasi tubuh juga penting untuk mengelola bau ketiak.