Liputan6.com, Jakarta Polusi udara jadi masalah sehari-hari masyarakat yang tinggal di beberapa kota besar di Indonesia. Sebut saja Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor yang angka kualitas udara di tempat tersebut kerap tidak sehat.
Ketika tidak mempunyai pilihan tinggal di tempat lain, ada beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk meminimalisasi dampak dari polusi udara seperti disampaikan Direktur Sekolah Pascasarjana Yarsi, Profesor Tjandra Yoga Aditama.
Advertisement
1. Jangan Menambah Polusi Udara
Polusi udara di Jabodetabek disebabkan dari transportasi dan emisi industri. Maka dari itu jangan ditambahi lagi dengan sumber polusi udara lainnya seperti membakar sampah dan merokok seperti disampaikan Tjandra.
"Merokok termasuk polusi udara yang sengaja dibuat. Itu bukan cuma menganggu kesehatan perokok tapi juga orang-orang di sekitarnya," kata Tjandra dalam Climate Talk pada Jumat, 23 Agustus 2024 bersama Liputan6.com.
2. Bila Polusi Udara Tinggi, Harus Siap
Tjandra menyarankan masyarakat agar rutin memantau kualitas udara tempat tinggal maupun tempat yang akan dikunjungi. Saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa memberikan informasi soal kualitas udara di sebuah tempat.
"Harus lebih siap dalam pengertian, kalau ada penyakit kronik ya makan obat sesuai aturan sebelum keluhan itu datang," saran Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
3. Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
"Daya tahan tubuh punya peran penting menghadapi penyakit, penyakit menular juga polusi udara," katanya.Maka dari itu, amat penting bagi masyarakat terlebih yang tinggal di tempat dengan kadar polusi udara tinggi untuk menjaga kesehatan. Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengelola stres.
4. Jika Ada Keluhan Kesehatan, Hubungi Faskes
Bila mengalami masalah kesehatan, Tjandra mengingatkan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. "Bila ada keluhan berkepanjangan, segera ke faskes," pesannya.
Advertisement
Saran Pakar untuk Pemerintah agar Polusi Udara Berkurang
Tjandra juga meminta agar pemerintah daerah dan pusat memiliki komitmen politik dalam mengendalikan polusi udara. Caranya dengan mencari sumber penyebab polusi.
"Jangan asik salah-salahan. Cari sumbernya, kendalikan sumbernya. Harus ada action," tegas Tjandra.
Dampak Buruk Polusi Udara Bagi Kesehatan
Tjandra mengatakan polusi udara bisa berdampak pada saluran pernapasan. Lalu, mata hingga kulit juga terkena efek dari kualitas udara yang tidak sehat.
"(Dampak polusi udara) Ke paru itu pasti. Tapi debu yang kecil itu juga bisa nempel ke mata makanya tadi ada yang mengeluhkan mata sakit," kata Tjandra di kesempatan yang sama
Selain itu, partikel tersebut juga menempel ke kulit yang pasti bisa menimbulkan efek ke bagian tubuh terluar itu.
Tjandra juga mengingatkan bahwa polusi udara juga bisa mencemari sumber air. Misalnya sumur yang terbuka, maka polusi udara itu bisa jatuh ke dalam air.
"Bila air tersebut langsung diminum atau tidak diolah dengan tepat maka bisa menyebabkan gangguan saluran cerna," tutur Tjandra.
Berbicara mengenai dampak jangka panjang dari polusi udara, selain mungkin menyebabkan kanker, juga meningkatkan risiko stroke dan jantung.
"Jelek sekali ini sudah pasti untuk kesehatan," katanya.
Advertisement