Foto udara dari area hutan hujan Amazon yang gundul akibat kebakaran ilegal di kotamadya Labrea, Negara Bagian Amazonas, Brasil, diambil pada tanggal 20 Agustus 2024. (EVARISTO SA / AFP)
Penduduk Porto Velho di Amazon, Brasil, hampir tidak pernah melihat sinar matahari dalam beberapa hari terakhir ini karena awan asap tebal dari kebakaran hutan menyelimuti kota mereka. (EVARISTO SA / AFP)
Pada hari Selasa, konsentrasi mikropartikel penyebab kanker yang dikenal sebagai PM2.5 mencapai 56,5 mikrogram per meter kubik udara di Porto Velho. (EVARISTO SA / AFP)
Level tersebut 11 kali lebih banyak daripada batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)dan merupakan yang terburuk di antara kota-kota besar di Brasil. (EVARISTO SA / AFP)
Menghirup PM2.5 telah terbukti meningkatkan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. (EVARISTO SA / AFP)
Pada tanggal 14 Agustus, levelnya mencapai 246,4 mikrogram per meter kubik yang “berbahaya”, menurut perusahaan pemantau IQAir. (EVARISTO SA / AFP)
Amazon secara keseluruhan telah mencatat lebih dari 42.000 kebakaran hutan dari 1 Januari hingga 19 Agustus, menurut INPE, jumlah terburuk dalam hampir dua dekade terakhir. (EVARISTO SA / AFP)
Jumlah tersebut 87 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. (EVARISTO SA / AFP)
Amazon mengalami kekeringan bersejarah antara bulan Juni dan November tahun lalu. (EVARISTO SA / AFP)
Citra satelit INPE menunjukkan gumpalan asap yang melintasi Brasil dari utara ke selatan, juga melewati negara tetangga Bolivia dan Paraguay. (EVARISTO SA / AFP)