Liputan6.com, Jakarta - Kiamat digambarkan sebagai hari yang sangat menakutkan. Selain dahsyatnya kiamat, pada hari-hari selanjutnya umat manusia akan menghadapi hari-hari nan melelahkan di Padang Mahsyar.
Salah satunya adalah ketika amal manusia diperhitungkan. Semua orang butuh syafaat. Karena syafaat akan menjadi penyelamat seseorang di hari kiamat.
Baca Juga
Advertisement
Habib Umar bin Hafidz mengungkap amalan supaya mendapat syafaat di hari kiamat. Cukup lakukan ini pagi dan petang.
Artikel mengenai amalan agar mendapat syafaat di hari kiamat dari Habib Umar bin Hafidz menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (24/8/2024).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah kisah karomah Mbah Sholeh Darat. Satu waktu mobil tentara Belanda mogok gara-gara melewati Mbah Sholeh Darat yang sedang berjalan sendirian.
Sementara, artikel ketiga yaitu kisah perjuangan Ustadz Fadlan berdakwah, di mana ustadz ini kena tombak ketika berdakwah di pedalaman Papua.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Mau Dapat Syafaat di Hari Kiamat? Amalkan Ini Tiap Pagi dan Petang Kata Habib Umar
Setiap manusia akan mati, kemudian dibangkitkan pada hari kiamat. Setelah itu, manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Di sana, manusia akan menghadapi beberapa fase dan mendapatkan keadilan Allah SWT.
Sebelum dimasukkan ke surga atau neraka, manusia membutuhkan pertolongan agar ia termasuk golongan ahli surga. Manusia berbondong-bondong meminta syafaat kepada Nabi Adam, namun ia tak bisa memberikan pertolongan.
Kemudian mendatangi nabi-nabi lain. Sampai akhirnya, Nabi Isa menyarankan umat manusia meminta syafaat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW memang bisa memberikan syafaat kelak atas kehendak Allah SWT.
Syafaat di hari kiamat amat penting bagi seorang muslim. Dengan syafaat nabi, ia akan selamat dari siksa neraka.
Terkait mendapatkan syafaat kelak, ulama Yaman Habib Umar bin Hafidz membagikan amalan agar selamat di hari kiamat dengan syafaat. Apa amalannya? Simak penjelasan berikut, bisa dirutinkan tiap pagi dan petang.
Advertisement
2. Mobil Tentara Belanda Tiba-Tiba Mogok setelah Melewati Mbah Sholeh Darat, Kisah Karomah Wali
Ulama besar asal Semarang, Kiai Sholeh Darat merupakan salah satu ulama besar yang sangat dihormati, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Ia dikenal sebagai guru dari pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, serta sahabat dekat dari Kiai Kholil Bangkalan. Sosoknya yang berwibawa dan berilmu tinggi menjadikannya panutan bagi banyak orang.
Sebagai ulama besar, Mbah Sholeh Darat memiliki pengaruh yang sangat kuat di kalangan masyarakat. Ia lahir dari keluarga yang agamis, di mana ayahnya juga merupakan seorang ulama yang menjadi kepercayaan Pangeran Diponegoro.
Sejak kecil, Kiai Sholeh Darat sudah terbiasa dengan suasana keagamaan yang kental, sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang berpengetahuan luas dan sangat taat dalam menjalankan ajaran agama.
Dikutip dari YouTube kanal @Ceritaislami836 pada Jumat (23/08/2024), Kiai Sholeh Darat juga dikenal memiliki sejumlah karomah, salah satunya adalah kemampuan untuk membuat mobil tentara Belanda mogok secara tiba-tiba.
3. Kisah Ustadz Fadlan Ditombak saat Berdakwah di Pedalaman Papua, Endingnya Kepala Suku Mualaf
Pendakwah asal Papua Barat, Ustadz Fadlan Garamatan membagikan pengalamannya saat berdakwah di pedalaman Papua. Ia harus menghadapi berbagai tantangan saat dakwah di sana, mulai dari ditombak sampai ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Cerita diawali dari perjalanan Ustadz Fadlan dan rombongan dai ke sebuah desa yang sangat jauh, sekitar 179 KM dari Jayapura. Setibanya rombongan di desa tersebut, masyarakat di pedalaman Papua sudah tahu tentang Ustadz Fadlan dan tujuannya yang sempat bikin heboh warga sana.
“Saya berjalan dari mobil menuju rumah kepala suku, ternyata kepala suku berdiri di balik pintu rumah dengan tombak, lalu dia lempar tombak itu pas kena di betis kaki kiri saya dan saya terjatuh,” cerita Ustadz Fadlan dikutip dari YouTube Islam Fun, Kamis (22/8/2024).
Ketika dia terjatuh, para dai ribut merencanakan perlawanan. Akan tetapi, Ustadz Fadlan mengingatkan bahwa tujuannya bukan berperang, melainkan berdakwah. Mendapat perlawanan adalah konsekuensi dalam berdakwah, dan tak perlu dibalas dengan cara serupa.
“Konsekuensinya dakwah ya begini. Jangankan Fadlan, nabimu rasulmu Muhammad SAW ketika berdakwah di Taif dilempar sampai tumitnya berdarah-darah. Apalah artinya kita ini,” katanya.
“Tugas kalian bukan melawan mereka tapi cabut tombak dari betis kaki ini,” pinta dia.
Para dai mencabut tombak dari betis Ustadz Fadlan. Kemudian kaki pendakwah Papua Barat itu dibungkus dengan baju kaos dalam, lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Butuh tiga bulan sampai sembuh.
Baca Juga
Top 3 Islami: Penjelasan Gus Baha Kenapa Al-Qur'an Dimulai dari Huruf Ba', Kisah Perempuan yang Bikin Takjub Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Top 3 Islami: Ning Winda Gemas saat Marah tapi Gus Baha Tak Mau Balas, Buntutnya Minta Hal Unik Ini
Top 3 Islami: Bolehkah Istri Gugat Cerai Suami yang Tak Mencukupi Nafkah Keluarga? Simak Penjelasan Buya Yahya
Advertisement