Kisah Pilu Bayi yang Dievakuasi dari Gaza: Kehilangan Satu Mata, Keluarganya Tewas

Namanya Mostafa Qadoura. Saat masih berusia seminggu, serangan Israel terhadap rumahnya di Jalur Gaza pada bulan Oktober 2023 lalu melemparkannya dari tempat tidurnya ke udara. Pecahan peluru kemudian terhempas ke mata kanannya dan merusaknya. Serangan itu juga menewaskan salah satu saudara laki-lakinya

oleh Arny Christika Putri diperbarui 25 Agu 2024, 15:05 WIB
Bayi Palestina Mostafa Qadoura
Namanya Mostafa Qadoura. Saat masih berusia seminggu, serangan Israel terhadap rumahnya di Jalur Gaza pada bulan Oktober 2023 lalu melemparkannya dari tempat tidurnya ke udara. Pecahan peluru kemudian terhempas ke mata kanannya dan merusaknya. Serangan itu juga menewaskan salah satu saudara laki-lakinya
Dalam foto tanggal 14 Agustus 2024 ini, bayi Palestina berusia 10 bulan, Mostafa Qadoura, bermain dengan neneknya, Amna Abd Rabou, di Rumah Sakit Ibu Kota Administrasi Baru, di luar Kairo, Mesir. (AP Photo/Amr Nabil)
Ketika Mostafa Qadoura berusia satu minggu, serangan Israel terhadap rumahnya di Jalur Gaza pada Oktober 2023 lalu membuat dia dan tempat tidurnya terlempar ke udara, melontarkan pecahan peluru ke mata kanannya sehingga merusaknya dan menewaskan salah satu saudara laki-lakinya. (AP Photo/Amr Nabil)
Mostafa dievakuasi ke Mesir beberapa minggu kemudian ketika rumah sakit yang merawatnya dikepung oleh tentara Israel. (AP Photo/Amr Nabil)
Dia telah tumbuh menjadi bayi berusia 10 bulan yang tersenyum dan aktif dengan pipi tembam. Namun, Mostafamasih menghadapi tantangan besar. (AP Photo/Amr Nabil)
Ibu dan saudara laki-lakinya yang lain terbunuh dalam serangan Israel yang terpisah hanya beberapa hari setelah ia dievakuasi. (AP Photo/Amr Nabil)
Dia akan membutuhkan serangkaian operasi untuk menyesuaikan mata buatannya seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Dan tidak jelas apakah ia akan kembali ke Gaza sebelum perang berakhir. (AP Photo/Amr Nabil)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya