Liputan6.com, Jakarta PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) telah menyerap lebih dari 45 persen tenaga kerja dari warga Banten sejak mulai beroperasi secara komersial pada April 2024.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Diana Ardhianty Utami, menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran LamiPak Indonesia akan membawa manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Advertisement
"Kami percaya kehadiran Lamipak Indonesia dapat memajukan Kabupaten Serang serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial," ujarnya.
LamiPak Indonesia mengoperasikan pabrik dengan teknologi industri 4.0, menjadikannya salah satu yang tercanggih di dunia. Dengan kapasitas produksi mencapai 18 miliar kemasan per tahun, pabrik ini dibangun dalam dua tahap.
Meskipun berbasis teknologi tinggi, perusahaan ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja seperti perusahaan padat karya lainnya. Hingga 2024, LamiPak membutuhkan sekitar 331 karyawan, dengan 80 persen posisi diisi oleh operator dan sisanya sebagai unit pendukung.
Pentingnya SDM lokal
HR Manager PT LamiPak Indonesia, Taufik, menekankan pentingnya peningkatan SDM lokal melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti Disnaker, universitas, politeknik, serta SMK di Kabupaten Serang. “Kami berinisiatif untuk melaksanakan program pengembangan SDM terkait industri aseptik bersama berbagai mitra,” ujarnya.
Program pengembangan ini diwujudkan melalui kuliah umum, magang, job fair, serta pelatihan kerja. LamiPak juga telah mengadakan kerja sama dengan Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM) untuk meningkatkan keterampilan baik teknis maupun non-teknis.
Advertisement
Mendukung SDGs
Pabrik ini menjadi ekspansi pertama dari LamiPak Global di Indonesia sekaligus menjadi pabrik kemasan aseptik berbasis kertas laminasi pertama yang memproduksi secara "end-to-end" di tanah air. Kehadiran pabrik ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dalam upaya pelestarian lingkungan melalui produk yang ramah lingkungan.