Liputan6.com, Banyuwangi - Taman Wisata Kawah Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, hingga kini masih ditutup untuk kunjungan wisatawan.
Padahal Status kawah terbesar di Asia tenggara tersebut, sudah turun dari Level II waspada ke Level I Normal. Penutupan kawah Ijen ini hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Advertisement
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan, masih ditutupnya Kawah Ijen ini, karena berdasarkan hasil kajian PVMBG kandungan gas beracun di dalam kawah masih cukup tinggi. Sehingga sangat berbahaya bagi aktivitas wisatawan.
"Itu Alasan kenapa Ijen itu ada keamanan ada warning dari PVMBG bahwa itu kalau kita buka dampaknya bahaya karena gas beracun, nanti kita buka resmi," ujar Alue Dohong, Minggu (25/8/2024)
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong meminta kepada para wisatawan untuk tetap bersabar dan mematuhi apa yang menjadi instruksi dan kebijakan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA). Hal tersebut demi keselamatan pengunjung.
"Seperti yang saya bilang, bahwa wisata alam termasuk TWA itu ketika ditutup inpeknya sangat luar biasa bagi ekonomi masyarakat makanya kita jaga bareng bareng objek itu dan kita pelihara dengan baik,"tambahnya
Sementara itu, Kepala BKSDA Jawa Timur Nur Patria Kurniawan mengatakan, pihaknya saat ini masih membuat aturan baru untuk persyaratan pendakian ke kawah Ijen, pasca naiknya status Gunung Ijen beberapa waktu lalu.
"Aturan baru ini bertujuan untuk memastikan keselamatan para pendaki nantinya," paparnya.
Dibuka Awal September 2024
Nur Patria menargetkan, pendakian ke TWA Kawah Ijen Akan dibuka kembali pada awal bulan September akan datang.
" Kalau memang sudah tuntas dan disepakati semua pihak yang terkait, insya Allah awal bulan September akan kita buka kembali kunjungan wisata ke kawah Ijen," tegasnya
Diberitakan sebelumnya, PVMBG Bandung telah menurunkan status Gunung Ijen, dari Level II waspada ke Level I Normal pada akhir bulan Juli 2024 lalu.
Meski statusnya sudah normal, namun BKSD Jawa Timur, tetap menutup aktivitas. Pendakian ke kawah Ijen. Hal itu karena potensi gas beracun masih cukup tinggi muncul di sekitar kawah Ijen.
Advertisement