Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Senin (26/8/2024). IHSG akan menguji posisi 7.304-7.465 pada awal pekan ini.
IHSG menguat 0,74 persen ke posisi 7.544 dan disertai munculnya volume pembelian pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG belum mampu break dari 7.594 sebagai level resistance terdekatnya, posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di awal wave (ii) dari wave 3 sehingga IHSG rawan melanjutkan koreksinya.
“Adapun koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke 7.304-7.465 sekaligus menutup beberapa area gap-nya,” tutur dia.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.372,7.207 dan level resistance 7.610,7.654 pada awal pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis moving average (MA) dengan volume rendah. Ia mengatakan, meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk kembali melanjutkan fase sideway-snya,” tutur dia.
Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.400-7.600.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas pada awal pekan ini. IHSG akan berada di level support dan level resistance di 7.455-7.594.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan Wafi memilih saham PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT PP Persero Tbk (PTPP).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) - Spec Buy
Saham DSNG menguat 0,65% ke 780 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun masih cenderung uptrend.
"Selama DSNG masih mampu berada di atas 750 sebagai stoplossnya, posisi DSNG diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave 3," ujar Herditya.
Spec Buy: 765-775
Target Price: 825, 845
Stoploss: below 750
2.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) ICBP - Buy on Weakness
Saham ICBP menguat 1,10% ke 11,475 dan masih didominaasi oleh volume pembelian, pergerakannya masih berada di fase uptrendnya.
"Apabila ICBP belum mampu break 11,550 sebagai resistancenya, maka posisinya saat ini diperkirakan berada di awal wave 2 dari wave (C)," kata dia.
Buy on Weakness: 10.725-11.225
Target Price: 11.650, 12.050
Stoploss: below 10.650
3.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness
Saham INCO menguat 1,06% ke 3.800 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, posisi INCO diperkirakan berada pada bagian akhir dari wave b dari wave (i), sehingga koreksi INCO akan relatif terbatas," kata dia.
Buy on Weakness: 3.680-3.780
Target Price: 3.940, 4.140
Stoploss: below 3.610
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Spec Buy
Saham PTBA menguat 1,47% ke 2.760 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 2.670 sebagai stoplossnya, posisi PTBA diperkirakan sedang berada di akhir wave [v] dari wave 1, sehingga penguatannya akan cenderung terbatas.
Spec Buy: 2.730-2.760
Target Price: 2.820, 2.870
Stoploss: below 2.670
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 23 Agustus 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat (23/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham yang menghijau dan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,74 persen ke posisi 7.544,29. Indeks LQ45 menguat 0,95 persen ke posisi 943,21. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.567,51 dan level terendah 7.507,73.
Sebanyak 407 saham menghijau sehingga angkat IHSG. Namun, 170 saham melemah dan 212 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 986.144 kali dengan volume perdagangan 20,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.485. Investor asing beli saham Rp 2,93 triliun jelang akhir pekan. Investor asing borong saham sebanyak Rp 12,6 triliun.
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham industri pimpin penguatan dengan menguat 1,65 persen. Disusul sektor saham energi mendaki 1,28 persen dan sektor saham siklikal bertambah 1,26 persen. Selanjutnya sektor saham basic menguat 0,70 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,38 persen, dan sektor saham kesehatan naik tipis 0,08 persen.
Kemudian sektor saham keuangan mendaki 1,2 persen, sektor saham properti melambung 0,71 persen, sektor saham teknologi melompat 0,37 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,71 persen dan sektor saham transportasi naik 1,15 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak melemah seiring sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see dalam berinvestasi pada pasar keuangan saham.
"Hal ini menyusul kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS), yang mana US 10 year treasury yield naik 5 basis poin. Pasar menilai kenaikan tersebut seiring meredanya kekhawatiran resesi di AS," demikian seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekurita menyebutkan, pasar juga dengan hati-hati menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada hari ini, yang mana pasar cenderung menantikan arah kebijakan The Fed untuk mengukur waktu dan besarnya penurunan, serta berapa kali pemangkasan suku bunga AS menjelang akhir tahun ini.
Dari dalam negeri, IHSG menguat seiring meredanya situasi dan kondisi politik terkait pernyataan Wakil Ketua DPR yang mengumumkan bahwa DPR membatalkan Revisi UU Pilkada, sehingga Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya tetap berlaku.
"Dengan iklim demokrasi dan pengelolaan pemerintah yang sehat, hal ini akan memberikan dampak positif untuk pembangunan ekonomi dalam negeri,” demikian seperti dikutip.
Advertisement