Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari terakhir, sejumlah twit lama Ridwan Kamil viral lagi. Salah satu twit lawas itu menampilkan nyinyiran Ridwan Kamil soal karakter warga Jakarta. Walhasil, bintang film Dilan 1990 itu panen cibiran netizen.
Mengingat, Ridwan Kamil digadang-gadang jadi salah satu calon Gubernur Jakarta dalam Pilkada tahun ini. Ia dipasangkan dengan Suswono. Sadar twit lawasnya kini jadi bumerang, Ridwan Kamil mengklarifikasi.
Advertisement
Lewat akun Twitter, Minggu (25/8/2024), ia mengakui bahwa 12 atau 15 tahun lalu, sebelum jadi pejabat publik, memang aktif main Twitter (atau X) untuk berekspresi secara bebas. Twit Ridwan Kamil kadang penuh kritik pedas, nyindir, dan nyinyir.
“Sering saya katakan di mana-mana, dulu saya adalah netizen yang marah—bahkan julid. Tapi kemudian takdir membawa saya ke proses hidup yang lebih kompleks. Pada gilirannya Allah menakdirkan saya menjadi pejabat publik, dari walikota sampai gubernur,” cuitnya.
Bikin Saya Tersenyum dan Sadar
Setelah menjadi pejabat publik, giliran Ridwan Kamil balik dikritik, disindir, dinyinyiri di medsos. Saat itulah ia seperti melihat diri sendiri versi yang dulu lewat netizen yang marah atau kecewa.
“Bikin saya tersenyum dan sadar. Konon setiap orang akan melewati fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang rebel penuh kritik dan sinisme. Tapi semua orang juga berproses, harus menjadi lebih bijaksana dan tahu diri,” Ridwan Kamil menyambung.
Advertisement
Semoga Saya Bisa Lebih Baik Lagi ke Depan
Setelahnya, suami Atalia Praratya tak mau membela diri dan berdalih. Ridwan Kamil terang-terangan minta maaf atas twit-twit lawas yang kini kembali diungkit netizen. Ia mengakui twitnya kurang sopan dan tidak bijaksana.
“Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan. 2017-2018 saya pernah meminta maaf tentang hal-hal ini. Saya banyak belajar. Saya tidak membela diri atau berusaha membenarkan. Itu memang saya yang dulu, saya yang kurang bijak,” akunya.
Tengil, Gaul, Glamor, Pelit
Ridwan Kamil mengingatkan bahwa semua orang berproses tak terkecuali dirinya yang akan maju ke Pilkada Jakarta 2024. Proses inilah yang membuat seseorang sadar, berubah, melanjutkan hidup, kemudian meraih sukses.
“Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang akan membuatnya sukses. Katanya masa lalu tidak akan mengubah masa depan, tapi sebaliknya. Maafkan aku yang dulu. Mari kita move on,” Ridwan Kamil mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah cuitan jadul Ridwan Kamil viral lagi dan panen cibiran netizen. Tangkap layar cuitan jadul Ridwan Kamil bertebaran di lini masa. Salah satunya, soal karakter orang Jakarta.
“Tengil, gaul, glamor, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, palmer, hedon. Itu karakter orang JKT. #citybranding,” Ridwan Kamil mengoceh pada 6 Juni 2011. Duh, Kang Emil...
Advertisement