Semangat Bhineka Tunggal Ika pada Kostum Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 Karya Didiet Maulana

Jika sebelumnya Didit Hediprasetyo merancang kostum kontingen Olimpiade Indonesia, kini Didiet Maulana melalui brand IKAT Indonesia by Didiet Maulana merancang kostum kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 yang terinspirasi dari semangat Bhineka Tunggal Ika.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 26 Agu 2024, 10:27 WIB
Sesi foto para atlet paralimpik Indonesia yang akan berkompetisi di Paralympic Games Paris 2024. (dok. IKAT Indonesia by Didiet Maulana)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Olimpiade Paris 2024 berakhir, kini giliran Paralimpiade Paris 2024 yang akan digelar mulai 28 Agustus 2024. Sederet atlet paralimpik Indonesia akan berkompetisi, menunjukkan kinerja terbaik hasil dari latihan yang tanpa henti. Sederet persiapan terus digenjot jelang upacara pembukaan, termasuk kostum yang akan dikenakan kontingen Indonesia.

Kali ini giliran IKAT Indonesia by Didiet Maulana yang bertanggung jawab merancang kostum kontingen Indonesia, berkolaborasi dengan Mills, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Nattional Paralympic Committee Indonesia (NPC). Koleksinya terdiri dari jaket, kaus jersey, can track pant.

Untuk koleksi kali ini, IKAT Indonesia by Didiet Maulana mengusung konsep berjudul Sandya Niskala. Dalam Bahasa Sansekerta, Sandya bermakna persatuan dan Niskala yang berarti kuat dan kokoh.

Dalam rilis yang diterima tim Lifestyle Liputan6.com, Senin (26/8/2024), Didiet menjelaskan, "Sandya Niskala sebuah konsep yang dihadirkan terinspirasi dari Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beragam budaya serta nilai luhur persatuan yang kuat dan kokoh layaknya indahnya bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika."

Rangkaian desain Sandya Niskala juga menyematkan unsur motif tenun ikat yang merepresentasikan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia, selaras dengan visi brand yang didirikan Didiet Maulana sejak 2011. Pada motif juga terdapat pola geometris yang beralur seperti gelombang laut yang dinamis yang terinspirasi dari Indonesia sebagai negara kepulauan. Motif itu, kata Didiet, menyimbolkan perjuangan dan optimisme para atlet dalam berkompeisi.

 


Kombinasi Warna dan Makna yang Terkandung di Dalam Kostum Kontingen Paralimpik Indonesia

Sesi foto para atlet paralimpik Indonesia yang akan berkompetisi di Paralympic Games Paris 2024. (dok. IKAT Indonesia by Didiet Maulana)

Sesuai konsep besarnya, motif itu juga memasukkan inspirasi dari Garuda Pancasila. Berwujud bentuk bulu, motif itu mengandung filosofi tentang kekuatan, persatuan, dan kesatuan bangsa Indonesia. Penempatan motif pada jaket, jersey dan celana pun disusun sedemikian rupa sehingga tampak dinamis seperti bentuk paruh burung dalam lambang Garuda Pancasila.

Kombinasi warna pada desain motif juga terinspirasi dari lambang Garuda Pancasila. Terdiri dari warna merah yang melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, warna kuning emas yang melambangkan kemegahan dan kejayaan, serta sentuhan warna abu-abu yang melambangkan rasa tanggung jawab.

Efek kontras diaplikasikan dengan padu padan warna pada jaket dan celana yang berwarna krem muda yang lembut untuk memberikan unsur dinamis namun tetap membumi serta mempertemukan kesan modern yang harmonis dengan motif tradisional Ikat. "Dari warna-warna ini, IKAT Indonesia by Didiet Maulana ingin menghadirkan nuansa yang energik, semangat baru, dan harapan yang baik bagi para atlet Indonesia yang telah berjuang dalam kompetisi," katanya. 

 


Gelar Sesi Foto Bersama Atlet Paralimpik

Sesi foto para atlet paralimpik Indonesia yang bakal berkompetisi di Paralympic Games Paris 2024. (dok. IKAT Indonesia by Didiet Maulana)

Rancangan koleksi itu didesain berpotongan sporty untuk menunjang gaya athleisure untuk mewakili kedinamisan gerak serta memancarkan semangat para atlet Indonesia yang optimis dan energik. Pada desain jaket terdapat detail adjustable drawstring yang melambangkan fleksibilitas untuk mendukung mobilitas gerak yang aktif.

"Sebagai bagian dari peluncuran ini, kami juga melakukan sesi photoshoot dengan para atlet kontingen Indonesia Paralympic, yaitu Ni Nengah Widiasih dari Para Angkat Berat, Leani RatriOktilla dari Para Bulutangkis, Suryo Nugroho dari Para Bulutangkis, M. Fadly Immamudin dari Para Balap Sepeda, Jendi Pangabean dari Para Renang, Teodora Audi Ayudia Ferelly dari Para Panahan," urai Didiet.

Dengan konsep "Embrace and Celebrating Our Athlete", sesi photoshoot ini bertujuan untuk merayakan bersama para atlet yang mewakili tim Indonesia di ajang Paralympic 2024 di Paris dengan mengenakan koleksi Sandya Niskala. Ia berharap koleksi itu dapat memancarkan motivasi dan kepercayaan diri sebagai tanda rasa persatuan dengan menjunjung tinggi sportivitas.

"Kami mengundang semua pihak untuk hadir dan menyaksikan peluncuran eksklusif koleksi ini yang segera dapat diakses melalui social media Instagram @ikat_ind , @millssportid , @kemenpora ,@npcindonesia dan koleksi ini bisa dibeli melalui Mills yang bertepatan dengan ajang 2024 Paris Summer Paralympic Games ini di Paris," katanya lagi.

  


Kostum Kontingen Olimpiade Indonesia Rancangan Didit Hediprasetyo

Baju adat jawa yang dipakai oleh kontingen Indonesia pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 tersebut merupakan desain dari Didit Hediprasetyo. (Dok. NOC Indonesia)

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi merilis jersey kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Rangkaiannya merupakan rancangan desainer kenamaan Didit Hediprasetyo, yang juga dikenal luas sebagai anak Prabowo Subianto, presiden terpilih periode 2024--2029.

Menurut kanal Bola Liputan6.com, KOI menggelar pameran di The Dharmawangsa Jakarta pada Kamis dan Jumat, 4--5 Juli 2024, untuk memamerkan seragam kebanggaan Merah Putih di perhelatan muti-olahraga terakbar dunia. Gaungnya tidak sebatas di luring, namun juga daring.

Jersey kontingen Indonesia terdiri dari dua warna utama sesuai bendera Merah Putih disertai lambang Garuda Pancasila berlatar perisai lingkaran hitam di dada kiri. Didit mengatakan, inspirasi tampilan jersey didapat dari lagu nasional Berkibarlah Benderaku ciptaan Ibu Sud.

"Waktu itu, saya cari inspirasi untuk koleksi ini. Sempat research dan menemukan (inspirasinya) dari mendengarkan lagi Berkbarlah Benderaku. Itulah yang jadi inspirasi untuk jersey Merah Putih ini," ungkap Didit saat konferensi pers pameran jersey Kontingen Indonesia di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Juli 2024.

Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya