Rupiah Langsung Perkasa Usai Polemik UU Pilkada Mereda

Kepala Ekonom Bank Permata Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang 15.375 per dolar AS sampai dengan 15.500 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Agu 2024, 10:30 WIB
Pada Senin (26/8/2024), rupiah melesat 182 poin atau 1,17 persen menjadi 15.310 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.492 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di awal perdaganagn awal pekan ini. Penguatan rupiah ini meningkat setelah polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mereda.

Pada Senin (26/8/2024), nilai tukar rupiah melesat 182 poin atau 1,17 persen menjadi 15.310 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.492 per dolar AS.

"Ketegangan politik mereda setelah DPR membatalkan revisi Undang-Undang Pilkada. Alhasil, rupiah menguat diikuti kinerja aset-aset keuangan yang menguat, yakni saham dan obligasi," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dikutip dari ANTARA.

Pada Kamis (22/8/2024), rupiah bersamaan dengan saham domestik, melemah akibat meluasnya aksi protes di Indonesia.

Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp27,48 triliun, lebih tinggi dari pekan sebelumnya, yang sebesar Rp19,82 triliun, secara rata-rata.

Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia melonjak Rp9,59 triliun menjadi Rp831 triliun atau 14,45 persen dari total yang beredar pada 22 Agustus 2024.

Dari sisi eksternal, indeks dolar AS merosot ke level terendah sejak Juli 2023, terutama karena pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole pada Jumat.

Powell menyatakan bahwa waktunya telah tiba bagi The Fed untuk memulai pemotongan suku bunga AS Fed Funds Rate (FFR).

"Pernyataannya memberikan sinyal eksplisit mengenai suku bunga kebijakan moneter dari Fed di masa mendatang, yang mendorong dolar AS melemah secara global," tuturnya.


Prediksi Gerak Rupiah Hari Ini

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, beberapa bank sentral seperti Bank of England (BoE) dan Bank of Japan (BoJ) memberikan sinyal berbeda dari The Fed, yang semakin mendorong apresiasi mata uang mereka.

Gubernur BoE Andrew Bailey berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan terhadap inflasi.

Sedangkan, Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyatakan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga jika kondisi ekonomi terus membaik. Sterling dan yen Jepang terapresiasi masing-masing sebesar 0,94 persen dan 1,31 persen. 

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp15.375 per dolar AS sampai dengan Rp15.500 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya