Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi 20 inovasi dari perusahaan rintisan (start-up) yang berujung pada pemberian hibah dengan total Rp 30 miliar. Bahkan, ia membuka peluang kerja sama antara start-up tersebut dengan BUMN.
Advertisement
Erick Thohir menyatakan kekagumannya terhadap inovasi yang dihasilkan oleh para finalis dalam acara Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri yang digagas Yayasan BUMN. Para finalis tersebut mendapatkan pendanaan masing-masing sebesar Rp 150 juta.
"Nah, ada 20 pemenang yang masing-masing diberi Rp 150 juta. Saya juga kaget dengan ini. Selain itu, ada tambahan pendanaan, mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 50 juta, sebagai modal untuk mengembangkan usaha. Hibah ini adalah bantuan yang sangat berarti bagi mereka," ujar Erick usai acara di Ciputra Artpreneur, Jakarta, ditulis Senin (26/8/2024).
Erick menyatakan bahwa hibah ini bisa menjadi modal awal bagi para pelaku start-up untuk mengembangkan usahanya. Namun, ia berharap langkah awal ini bisa diikuti dengan mencari mitra investor yang lebih besar.
"Jadi, mereka tidak perlu terbebani untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaannya. Jika pendanaan awal sudah baik, kita berharap ada mitra investasi yang dapat membantu mereka berkembang lebih besar. Masa depan Indonesia ada di tangan anak muda kita," tambahnya.
Mengenai mitra investasi, Erick tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan BUMN, perusahaan swasta, atau bahkan investor asing.
"Tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dengan BUMN, sektor swasta, atau bahkan pendanaan internasional. Yang penting, mereka sudah memiliki fondasi awal," jelas Menteri BUMN.
Pendanaan Makin Sulit
Erick juga mengungkapkan bahwa saat ini dunia investasi tengah mengalami tantangan yang besar, yang sering disebut sebagai 'musim dingin investasi'. Kondisi ini membuat pendanaan untuk perusahaan rintisan menjadi lebih sulit didapatkan.
"Memang, sekarang ini ada ketakutan apakah bisa mendapatkan pendanaan yang konsisten, terutama di tengah musim dingin investasi ini. Pendanaan turun 65 persen karena kondisi pasar. Namun, kita harus mengubah ketakutan ini menjadi solusi," katanya.
Melalui acara yang diinisiasi Yayasan BUMN, Erick berharap bisa membantu para pelaku start-up dalam mengembangkan bisnis mereka.
"Kita tidak boleh menyerah, dan inilah mengapa yayasan memberikan solusi berupa hibah. Semoga ini bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang," tuturnya.
Advertisement
Berani Bekerja Sama
Erick juga mendorong para pelaku usaha rintisan untuk berani bekerja sama dan tidak hanya bergantung pada pendanaan hibah. Menurutnya, kerja sama dapat membantu keberlanjutan bisnis mereka ke depannya.
"Para entrepreneur harus berani berkolaborasi, dengan mindset yang sama bahwa pada akhirnya ini adalah bisnis. Ini yang harus kita dorong," tegas Erick.
Sebagai informasi, dari acara Grand Final Pitching *Pikiran Terbaik Negeri*, terpilih 20 finalis yang mendapatkan bantuan pendanaan sebesar Rp 150 juta masing-masing. Pendanaan tersebut berasal dari berbagai venture capital, baik dari BUMN, perusahaan swasta, maupun perusahaan asing. Selain itu, beberapa start-up yang memiliki ide terbaik juga mendapatkan pendanaan tambahan berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 50 juta.