Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Nadin Amizah yang kerap disapa Cake Caine, menggunakan visualisasi Peringatan Darurat saat konser Lalala Fest 2024 di Jiexpo, Jakarta (25/8/2024). Aksinya sempat dilarang oleh panitia konser, namun baginya itu tidak menjadi penghalang dan tetap berpartisipasi mengawal putusan MK.
Aksi Nadin menampilkan visualisasi “Peringatan Darurat” ini, ternyata merupakan ajakan dari seorang musisi, Baskara Putra alias Hindia, melalui akun X-nya, @wordfangs. Pada unggahan X di laman akun Baskara, ia mengajak rekan-rekan musisi untuk menampilkan visualisasi sebagai bentuk partisipasi mengawal putusan MK.
Advertisement
Sudah memprediksi akan dilarang oleh panitia acara untuk menampilkan visual politik saat di panggung, Nadin tetap bersikeras untuk menyuarakan demokrasi selama ia bernyanyi di atas panggung Lalala Fest 2024.
Usai manggung, Nadine mengunggah beberapa tulisan berisi sindiran di unggahan Instagram @cakecaine (26/8/2024), terkait kondisi ‘Rumah’ yang diduga, sedang membahas negara Indonesia yang saat ini dipertanyakan demokrasinya.
Sindiran Untuk Negara
Diduga mengungkapkan rasa kesal dan kekecewaan dengan kondisi negara Indonesia yang saat ini dinilai banyak orang memprihatinkan, pelantun "Bertaut" ini menyindir seolah ‘rumahnya’ sedang dipenuhi dengan tangan kotor yang berusaha menguasai seisinya.
“Aku tidak pernah cinta amat dengan rumahku ini, jendela reyot, meja makan penuh orang yang tidak kukenal, kamar yang bau tikus-tikus rakus yang tidak kenal rasa cukup,” tegas Nadin.
Advertisement
Tegaskan Tidak Dibayar untuk Bersuara
Bersama tulisan yang diunggah penuh amarah itu, Nadine menegaskan dirinya tidak dibayar untuk kepentingan selain bernyanyi di panggung Lalala Fest 2024 itu.
“Jangan tanya apa yang membuatku semarah ini, aku pun tidak tahu apa tidak tahu hantu apa yang merasukiku. Yang pasti aku tidak dibayar selain untuk bernyanyi,” ungkap Nadine.
Beberapa fans pun khawatir kepada Nadine yang dianggap nekat bersuara, namun ditanggapi Nadine dengan merespons, "punggung aku terlalu kecil untuk ditunggangi siapa-siapa dan aku terlalu kenyang uang untuk dicekoki duit seberapa milyarpun."
Seni adalah Senjata
Kesal akibat dilarang menggunakan visualisasi Peringatan Darurat saat tampil di panggung Lalala Fest 2024, Nadin mengungkapkan bahwa seni adalah bentuk representatif paling kuat bagi seniman untuk menyampaikan suatu pesan. Seni tidak bisa dipisahkan dari politik.
“Anda memberi tahu seorang seniman bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu dan mereka akan menunjukkan kepada Anda ratusan cara bagaimana mereka akan melakukannya dan mereka akan melakukannya. Kami menjadi seniman karena suatu alasan. Seni kami adalah SENJATA kami, jangan coba-coba,” ungkap Nadin dengan tegas.
Advertisement