Liputan6.com, Bandung - Sejumlah penyakit mengancam kesehatan masyarakat di musim kemarau yang diprediksi berlangsung dari bulan Juli hingga September 2024. Pemerintah Kota Cimahi pun meminta masyarakat waspada serta mengantisipasinya dengan berbagai langkah pencegahan.
Salah satu yang harus diwaspadai yaitu penyakit komorbid atau penyakit penyerta, yang di mana seseorang memiliki dua penyakit dalam waktu yang bersamaan. Kondisi ini menyebabkan seseorang akan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Advertisement
"Dan berkembangnya beberapa penyakit penyerta yang biasa datang bersamaan dengan musim kemarau" kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, dalam keterangannya, ditulis Jumat, 23 Agustus 2024.
Dwi mengatakan, penyakit penyerta harus diwaspadai saat musim kemarau. Dwi menyebut masyarakat harus waspada terhadap penyakit seperti muntaber, diare, influenza, infeksi saluran pernapasan (ISPA), penyakit mata, radang tenggorokan, tifus, hingga batuk dan pilek.
Ia menuturkan, penyakit tersebut biasa timbul karena masyarakat mengonsumsi air yang tercemar oleh bakteri E.coli.
"Penyakit penyerta yang biasa timbul tersebut diakibatkan kurangnya pasokan air bersih dan tercemarnya air dengan bakteri E. coli," ujarnya.
Sedikitnya pasokan air, kata Dwihadi, virus dan bakteri bisa bertambah jumlahnya lantaran sedikitnya pasokan air yang tersedia. Selain itu, kondisi penyakit yang diiringi dengan kelembaban udara juga menjadi salah satu faktor yang akan beresiko.
"Sehingga menimbulkan beberapa penyakit penyerta musim kemarau yang perlu kita waspadai bersama," ujarnya.
Pola Hidup Sehat
Dinkes Kota Cimahi menghimbau agar masyarakat terus menjaga pola hidup sehat serta melakukan langkah antisipasi dengan berbagai cara. Tujuannya tak lain agar masyarakat bisa terbebas dari penyakit penyerta di musim kemarau.
Kemudian, masyarakat bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan jika diagnosa awal dari gejala penyakit di atas muncul.
"Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat PHBS (pola hidup bersih dan sehat). Makan makanan yang bergizi dan higienis," tandasnya.
Melansir dari laman https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs, PHBS adalah sebuah upaya agar masyarakat bisa saling berbagi pengalaman mengenai perilaku hidup sehat. Langkah ini dibuat untuk meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari masyarakat agar terus mengedepankan kebersihan dan kesehatan.
Selain itu, manfaat PHBS ialah meningkatkan kesadaran masyarakat agar menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan dan mampu menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan kualitas hidup.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, menghimbau agar masyarakat mengatur pola makan agar kesehatan tetap terjaga. Selain itu, olahraga rutin minimal tiga kali dalam seminggu juga sangat dianjurkan.
“Menjaga kesehatan itu gampang cukup jaga makan dan olahraga,” kata Menteri Budi.
Penulis: Arby Salim