SEA V League 2024: 2 Penyebab Kekalahan Timnas Voli Putra Indonesia dari Thailand

Timnas voli putra Indonesia dikalahkan Thailand 1-3 pada laga terakhir SEA V League 2024 putaran kedua di Yogyakarta. Jeleknya receave dan kelelahan menjadi faktor penyebab kekalahan itu.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 26 Agu 2024, 13:06 WIB
Timnas voli putra Indonesia menjadi runner up SEA V League 2024 putaran kedua setelah kalah dari Thailand di GOR UNY, Yogyakarta, Minggu 25 Agustus. (foto: PP PBVSI)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas voli putra Indonesia gagal menjadi juara pada SEA V League 2024 putaran kedua. Sebab, Dio Zulfikri dan kolega takluk dari Thailand 1-3 (20-25, 24-26, 25-22, 26-28) pada laga penutup di GOR UNY Yogyakarta, Minggu (25/8) malam.

Dengan kekalahan tersebut, timnas voli putra Indonesia hanya menempati peringkat kedua SEA V League 2024 putaran kedua. Hasil ini seperti prestasi pada putaran pertama yang berlangsung di Manila, Filipina, dua pekan lalu.

Sementara Thailand kembali merebut gelar juara. Kissada Nilsawai dan kawan-kawan pada putaran pertama juga meraih gelar juara.

Dalam dua putaran SEA V League tahun ini, Thailand tidak terlalahkan dalam enam laga. Tak hanya itu, tim asuhan Park Ki Won ini juga hanya kehilangan satu set, yakni melawan Indonesia di Yogyakarta.

Melawan Thailand, timnas voli putra Indonesia tertinggal dua set terlebih dahulu dari Thailand. Set pertama, Dio Zulfikri dan kawan-kawan tak mampu berbuat banyak dan takluk 20-25 di set pertama.

Pada set kedua, Indonesia tertinggal jauh dari Thailand dengan skor 10-16. Namun, secara perlahan mampu menyusul bahkan sempat unggul 24-21.

Tetapi, Thailand mampu mengejar dan memaksa deuce 24-24. Bahkan, Napadet Bhinijdee dan kolega mampumenyelesaikan set kedua dengan skor 26-24.

Set ketiga Indonesia bangkit dan mampu menyelesaikan dengan kemenangan 25-22. Sementara di set empat, kedua tim saling kejar mengejar angka. Indonesia sempat memimpin dengan 18-16.

Thailand mampu mengejar dan membalikkan skor menjadi 24-22. Indonesia mampu menyamakan 24-24 dan setelah dua kali deuce, Thailand akhirnya yang menang dengan skor 26-28.

Usai laga, asisten pelatih timnas voli putra Indonesia Anwar Sadat mengungkapkan penyebab kekalahan Fahri Septian dan kawan-kawan dati Thailand. Salah satunya adalah receave atau penerimaan bola pertama.

"Karena, receave error membuat kita susah dalam melakukan serangan pada set pertama," kata Sadat setelah laga.

Selain itu, dia juga mengatakan faktor lain mengapa timnas voli putra Indonesia gagal merebut set kedua meski sudah unggul 24-21 dari Thailand. "Sepertinya mereka kelelahan, sehingga kita sudah unggul bisa dikejar," tuturnya.

Sadat mengaku timnas voli putra Indonesia sudah harus dievaluasi untuk menghadapi pertandingan ke depan jika ingin ada perbaikan. 

 


Penghargaan Individu

Timnas voli putra Indonesia meraih penghargaan Best Outside Hitter lewat Farhan Halim dan Dio Zulfikri jadi Best setter pada SEA V League 2024 putaran kedua di Yogyakarta. (foto: PP PBVSI)

Sebagai juara SEA V League 2024 putaran kedua, Thailand mendapatkan piala dan medali, serta hadiah uang pembinaan sebesar USD16 ribu. Sedangkan timnas voli putra Indonesia mendapat USD 13 ribu sebagai runner up.

Filipina yang menempati peringkat ketiga, Filipina menerima USD 11 ribu. Sedangkan tim peringkat keempat Vietnam mendapat USD 10 ribu.

Timnas voli putra Indonesia juga mendapat dua gelar terbaik, yakni Dio Zulfikri sebagai best setter dan best outset hitter yang ditempati Farhan Halim bersama Michaelo Buddin dari Filipina. Pemain terbaik atau MVP diraih Napadeth Binijdee dari Thailand.

 


Daftar Peraih Penghargaan Individu di SEA V League 2024

Napadeth Binijdee dari Thailand dinobatkan sebagai pemain terbaik atau MVP SEA V League 2024 putaran kedua di Yogyakarta. (foto: PP PBVSI)

Best Outside Hitter: Michaelo Buddin (Filipina) Best Outside Hitter: Farhan Halim (Indonesia)

Best Middle Blocker: Duy Tuyen Tran (Vietnam)

Best Middle Blocker: Kissada Nilsawai (Thailand)

Best Opposite Spiker: Napadet Bhinijdee (Thailand)

Best Setter: Dio Zulfikri (Indonesia)

Best Libero: Tanapat Charoensuk (Thailand)

Most Valuable Player: Napadet Bhinijdee (Thailand)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya