Liputan6.com, Jakarta Di zaman sekarang, handphone menjadi perangkat yang penting dan dibutuhkan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas harian, terutama saat bekerja. Dengan adanya handphone, komunikasi menjadi semakin mudah.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dengan teknologi yang semakin canggih, banyak kemudahan lain yang bisa ditawarkan melalui smartphone. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, ponsel saat ini juga digunakan untuk nge-game, foto, video, hingga belanja online. Membuat banyak orang mengalihkan perhatiannya ke smartphone mereka sepanjang hari.
Adanya hal tersebut, muncul yang dinamakan tren "kelingking ponsel" yang viral menyoroti kemungkinan efek samping dari penggunaan ponsel yang berlebihan. Di mana tekanan yang terlalu lama pada jari kelingking dapat menyebabkan bengkok atau rasa tidak nyaman.
Dilansir Liputan6.com dari India Times, Senin (26/8/2024), pakar medis memperingatkan bahwa meskipun tidak semua kasus serius, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan masalah sendi dan saraf.
Muncul tren sindrom
Jika Anda menghabiskan sebagian besar hari untuk menelusuri berbagai media sosial di ponsel, berpindah-pindah tiada henti, bukan hanya kesehatan mental Anda yang terganggu—kesehatan fisik Anda juga berisiko.
Tren terbaru dijuluki sindrom "kelingking ponsel", menjadi perhatian yang semakin meningkat di media sosial. Jika Anda melihat kelingking Anda bengkok, terbentur, atau bengkok karena terus-menerus memegang ponsel, selamat datang di klub "telepon kelingking"—sebuah fenomena yang menjadi viral di TikTok.
Melansir The New York Post, menggambarkannya sebagai akibat dari berat ponsel yang menekan jari kelingking untuk jangka waktu yang lama, membuat beberapa influencer benar-benar kehilangan bentuknya.
TikToker Girlboss4lyfe dengan percaya diri menampilkan kelingkingnya yang melengkung secara dramatis, mengklaim, "Saya rasa saya memenangkan tren ini," sambil memperoleh 1,4 juta penayangan.
Advertisement
Hindari memegang ponsel dengan cara ini
Sementara itu, influencer Morgan Houghton memutuskan untuk mengambil "brain break" setelah mengetahui jari kelingkingnya berubah bentuk menjadi bengkok.
Tapi apakah "kelingking ponsel" merupakan kondisi medis yang nyata? Menurut Dr. Peter Evans, seorang ahli bedah ortopedi, Terus-menerus meletakkan ponsel di kelingking dapat menekan saraf, berpotensi menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau masalah persendian pada ibu jari dan siku.
Meskipun demikian, Klinik Cleveland mencatat bahwa tidak semua bengkok kelingking menunjukkan suatu masalah. Tren ini mengingatkan pada "Blackberry Thumb," yang menjangkit pengguna di awal tahun 2000an perangkat dengan nyeri ibu jari dan masalah fungsi motorik.
Untuk menghindari jari kelingking bengkok, sebaiknya kita mulai memperhatikan waktu penggunaan handphone. Jangan terlalu lama dan perhatikan pula cara memegangnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.