Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Senin (26/8/2024), pukul 17.31 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.325 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 99 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.210 kali, dan menjadikannya gunung paling aktif di Indonesia. Hinga hari ini, Senin, 26 Agustus 2024, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan, Senin, 26 Agustus 2024, periode pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Ibu mengalami sebanyak 11 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 28 mm, dan lama gempa 42-70 detik, serta 14 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 25-50 detik, serta 103 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-16 mm, dan lama gempa 6-12 detik.
Pada periode pengamagan itu, Gunung Ibu juga mengalami 81 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-28 mm, S-P 0.5-3 detik dan lama gempa 6-20 detik, lalu 1 kali gempa Terasa, skala II MMI dengan amplitudo 28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 248 detik, serta 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 28 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 80 detik.
Advertisement