Mpox adalah Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin, Simak Penjelasan Pakar di Sini!

Waspadai Mpox, Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin. Begini Penjelasannya Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi.

oleh Aditya Eka PrawiraAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Agu 2024, 17:01 WIB
Serangan Mpox! Penyakit dari Hewan yang Bisa Mengancam Ibu Hamil (Tchandrou NITANGA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mpox adalah penyakit infeksi yang bisa menular ke manusia, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Monkeypox, yang termasuk dalam golongan orthopox virus, dan berasal dari hewan pengerat seperti tikus Afrika. Hewan ini menjadi penyebab utama penyebaran Mpox, bersama dengan hewan liar lainnya, termasuk primata seperti monyet.

Mpox Menular Lewat Apa?

Salah satu hal yang membuat Mpox berbahaya adalah kemampuannya untuk menular dari hewan ke manusia, sehingga disebut sebagai penyakit zoonosis. Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropik infeksi dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Hadianti Adlani, SpPD-KPTI, cara penularan Mpox dari manusia ke manusia bisa terjadi dengan berbagai cara, termasuk dari ibu hamil ke janinnya.

"Seorang wanita hamil yang terinfeksi Mpox bisa saja menularkan penyakit ini ke janinnya, atau saat proses persalinan melalui kontak kulit antara ibu dan bayi," ujar dr. Hadianti.

Beragam Cara Penularan Mpox Antar Manusia

Mpox dapat menular antar manusia melalui kontak langsung dengan sekresi saluran pernapasan, darah, cairan tubuh, dan lesi kulit yang mengandung virus. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak erat dalam waktu lama dengan orang yang terinfeksi, terutama yang terpapar droplets atau saat berhubungan seksual.

Bahkan, penggunaan barang-barang seperti pakaian, sprei, dan selimut yang telah terkontaminasi cairan dari lepuhan penderita Monkeypox juga bisa menjadi media penularan.

 


Gejala Mpox: Mirip Cacar Tapi Lebih Ringan

Mpox biasanya menyebabkan gejala yang mirip dengan cacar (smallpox) tapi lebih ringan. Gejala awalnya meliputi demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan badan yang terasa lemas. Dalam beberapa hari, ruam atau lesi kulit akan muncul, dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Meskipun gejalanya lebih ringan dibanding cacar, Mpox bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi bakteri sekunder, pneumonia, sepsis, dan gangguan pada mata yang bisa berujung pada kebutaan. Bahkan, pada kasus-kasus tertentu, Mpox bisa menyebabkan kematian dengan angka fatalitas mencapai 1-10 persen.

 


Self-Limiting Disease: Mpox Bisa Sembuh Sendiri

Kabar baiknya, Mpox termasuk dalam kategori self-limiting disease, yang artinya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Gejala Mpox biasanya berlangsung selama 14-21 hari, dan setelahnya pasien umumnya akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini hingga 85 persen, mirip dengan kekebalan yang didapat setelah vaksinasi cacar smallpox. Namun, bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, risiko terkena Mpox lebih dari sekali masih ada.

Waspada dan Lakukan Pencegahan

Mengingat betapa mudahnya penularan Mpox, penting bagi kita untuk selalu waspada dan melakukan pencegahan. Hindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi membawa virus, serta pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Bagi ibu hamil, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk melindungi diri dan janin dari risiko infeksi.

Mpox mungkin terdengar seperti ancaman baru, namun dengan pengetahuan dan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko penularan dan menjaga kesehatan diri serta orang-orang di sekitar kita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya