Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai wujud komitmen pembangunan infrastruktur untuk memperkokoh pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang, KEK juga turut menjadi tonggak dalam upaya Pemerintah untuk menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Advertisement
Dalam kunjungan kerja di Kota Batam, Senin (26/8/2024), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga berkesempatan melakukan pelantikan Alexander Zulkarnain yang menggantikan Wahjoe Triwidijo Koentjoro sebagai Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa pergantian tersebut merupakan tour of duty untuk dapat memberi energi dan penyegaran serta upaya menjaga dan meningkatkan kinerja di lingkungan BP Batam.
"Kami mengucapkan selamat kepada Pak Alexander Zulkarnain, dan tentunya dengan bergabungnya Bapak di jajaran BP Batam dapat berlangsung beradaptasi dan lari kencang, dan sebagai pengganti dari Pak Wahjoe Triwidijo Koentjoro, sehingga BP Batam mendorong kawasan ini menjadi semakin maju. Kepada Pak Wahjoe, terima kasih dan apresiasi, karena Bapak telah menjadi anggota bidang administrasi keuangan sejak tahun 2019. Semoga pengabdian Bapak menjadi ladang amal ibadah Bapak sekeluarga,” tutur Menko Airlangga, seperti dikutip dari keterangan resmi.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan masih banyak tantangan ekonomi global yang harus dihadapi seperti tensi geopolitik, persaingan antar negara yang masih kuat, harga-harga komoditas yang mulai melemah, dan juga tingkat suku bunga yang masih higher for longer.
Peluang Tempat Investasi
Dengan fragmentasi ekonomi yang terjadi dan adanya perubahan iklim membuat negara pesaing melihat Batam sebagai peluang tempat berinvestasi, sehingga sinergi BP Batam dengan Pemkot Batam, Pemprov Kepri, dan Pemerintah Pusat harus semakin erat.
Ia menuturkan, Kawasan Batam juga sudah menjadi free trade zone, kawasan ekonomi khusus, tidak ada provinsi se-Indonesia Raya ini yang dapat fasilitas seperti Batam.
"Oleh karena itu saya berharap BP Batam bisa meningkatkan kerja-kerjanya, karena ke depan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya melalui investasi. Untuk meningkatkan lapangan kerja hanya dengan investasi,” tutur Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menuturkan, apresiasi atas investasi ke Batam yang dalam lima tahun ini telah meningkat. Pemerintah stelah memberi dukungan yang salah satunya diwujudkan dengan fasilitas KEK, yakni empat dari lima KEK yang ada di Provinsi Kepulauan Riau berada di Pulau Batam.
Kota Batam merupakan jendela archipelago terdekat ke negara ASEAN lainnya. Menko Airlangga berharap agar fasilitas-fasilitas seperti bandar udara dan pelabuhan feri, serta pelayanan publik lainnya dapat terus berbenah semakin baik sehingga Batam dapat menjadi role model tempat berinvestasi dan pelayanan administrasi yang terbaik di Indonesia serta mencerminkan sebuah rumah besar yang mampu menarik investasi.
“Oleh karena itu saya berharap role model ini bisa terus ditingkatkan. Nah, tentu yang terkait dengan pengembangan Kawasan Rempang, Eco-City itu juga menjadi salah satu percontohan ke depan. Saya minta dengan kelengkapan dari BP Batam, timnya sekarang sudah juga lengkap. Ini akan semakin kuat,” pungkas Menko Airlangga.
Advertisement
Menko Airlangga: Bakal Ada Investasi Baru Masuk ke Kawasan Industri Wiraraja Batam USD17,6 Triliun
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menghadiri peresmian Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Kepulauan Riau.
Menko Airlangga menjelaskan, kawasan Industri Wiraraja telah menjadi lokasi dari delapan perusahaan diresmikan dalam grand launching tersebut. "Perusahaan-perusahaan tersebut terutama bergerak pada sektor renewable energy seperti manufaktur solar modul, sodium-ion battery, hingga semikonduktor," kata Airlangga di Batam, Senin (26/8/2024).
Perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah nilai investasi baru sebesar USD17,6 triliun yang berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura. Selain itu, melalui penambahan investasi tersebut juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 36.150 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga menyaksikan secara langsung penandatangan perjanjian kerja sama pasokan gas alam dan pembangunan infrastruktur di dalam Kawasan Industri Wiraraja.
Kawasan Industri Wiraraja
"Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan dari Pemerintah Pusat kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia-nya. Ada start-up di Bandung yang sudah menjadi value chain dari pada industri semikonduktor di Amerika Serikat dalam hal chip design,” ujar Menko Airlangga.
Dia menuturkan, kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif terhadap kemajuan industri di Batam dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang pada kuartal II 2024 ini mampu tumbuh stabil mencapai 4,9% (yoy). Sektor industri pengolahan sendiri memberikan share sebesar 41% terhadap PDRB Kepulauan Riau.
"Jadi, spektrumnya luas dan karena situasinya dalam Kawasan Ekonomi Khusus dan free trade zone, saya berharap bahwa Kepri ini bisa menonjol di kawasan regional. Kita berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” pungkas Menko Airlangga.
Advertisement