Liputan6.com, Jakarta- Kabar duka datang dari mantan pelatih tim nasional Inggris Sven Goran Eriksson. Pria Swedia itu dinyatakan meninggal dunia di usia 76 tahun pada Senin 26 Agustus 2024. Eriksson pergi selang tujuh bulan sejak mengungkapkan diagnosis kanker pankreas.
Kabar wafarnya Eriksson diungkapkan oleh mantan agennya Bo Gustavsson. Menurut Gustavsson, eks pelatih Lazio itu telah meninggal dunia di rumah dengan didampingi oleh keluarganya.
Advertisement
"Sven-Goran Eriksson telah meninggal dunia. Setelah sakit lama, SGE meninggal dunia pada pagi hari di rumah dikelilingi oleh keluarga," kata Gustavsson dalam sebuah pernyataan.
Pada Januari 2024, Eriksson memang sudah mengungkapkan hanya memiliki "paling lama satu tahun" untuk hidup setelah didiagnosis menderita kanker pankreas stadium akhir. Pernyataan Eriksson itu kemudian memicu curahan belasungkawa dari para mantan pemain dan rekan-rekannya.
Upacara pemakaman Eriksson akan dilakukan tertutup. Hanya keluarga terdekat yang diizinkan mengikutinya.
"Para pelayat terdekat adalah putri Lina; putra Johan dengan istri Amana dan cucu perempuan Sky; ayah Sven; pacar Yanisette dengan putra Alcides; saudara laki-laki Lars-Erik dengan istri Jumnong. Keluarga meminta agar keinginan mereka untuk berkabung secara pribadi dan tidak dihubungi dihormati. Ucapan belasungkawa dan ucapan duka cita dapat disampaikan di situs web www.svengoraneriksson.com."
Kiprah Eriksson
Sepanjang kariernya, Eriksson terkenal sebagai salah satu pelatih terbaik. Dia sudah melatih setidaknya 16 tim baik klub maupun tim nasional. Salah satu kiprah Eriksson yang banyak dikenang adalah ketika menukangi timnas Inggris dari 2001 sampai 2006.
Eriksson ketika itu mengukir sejarah sebagai orang asing pertama yang dipercaya memoles timnas Inggris. Federasi Sepak Bola Inggris (FA) rela mendobrak tradisi demi seorang Eriksson.
Sayangnya Eriksson gagal memberikan gelar juara. Dia menang 39 kali dari 66 laga termasuk kemenangan bersejarah Inggris atas Jerman dengan skor 5-1.
Advertisement
Eriksson Dekat dengan Sepak Bola Indonesia
Sepnjang karier melatih, Eriksson telah memenangkan 18 gelar juara. Timnas Filipina menjadi tim terakhir yang dilatih Eriksson sebelum berhenti melatih di tahun 2019. Di akhir kariernya sebagai pelatih, Erikson total menangani empat tim Asia, tiga diantaranya di Liga China.
Eriksson juga dekat dengan sepak bola Indonesia. Dia memoles Sampdoria pada periode 1992-1997. Saat itu ada Kurnia Sandy, Kurniawan Dwi Yulianto hingga Bima Sakti Tukiman di Sampdoria Primavera.