4 Blunder Fatal Erik ten Hag yang Bikin Manchester United Merana di Awal 2024/2025

Manchester United cuma meraih satu kemenangan saja dari tiga laga resmi di awal musim 2024/2025.

oleh Thomas diperbarui 27 Agu 2024, 00:02 WIB
ilustrasi logo manchester united (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Awal musim 2024/2025 bagi Manchester United bisa dibilang kurang memuaskan. Meskipun berstatus sebagai klub besar Eropa, MU hanya berhasil meraih satu kemenangan dan mengalami dua kekalahan dari tiga pertandingan yang telah mereka jalani.

Kekalahan pertama yang dialami oleh anak asuh Erik ten Hag di musim 2024/2025 terjadi pada laga Community Shield. Dalam pertandingan melawan Manchester City di Stadion Wembley pada 10 Agustus lalu, MU harus mengakui keunggulan lawan lewat adu penalti dengan skor 6-7, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 90 menit.

Memasuki pekan perdana Liga Inggris, MU berhasil meraih tiga poin penuh. Saat menjamu Fulham di Old Trafford pada 17 Agustus lalu, The Red Devils meraih kemenangan berkat gol tunggal yang dicetak oleh Joshua Zirkzee di menit ke-87.

Namun, pada pekan kedua Premier League, Manchester United harus menelan pil pahit saat bertandang ke markas Brighton and Hove Albion di American Express Stadium pada 24 Agustus lalu. Sebagai tim tamu, MU tak berdaya dan kalah dengan skor 1-2.

Akibat hasil tersebut, MU kini terperosok ke peringkat ke-11 klasemen sementara Premier League dengan koleksi tiga poin. Mereka tertinggal enam angka dari Manchester City yang menduduki posisi teratas.

Dengan kondisi ini, apa saja kesalahan yang dilakukan Erik ten Hag sehingga Man Utd tampil kurang optimal di awal musim ini? Mari kita simak ulasannya.


Bermain Tanpa Striker

Manajer Manchester United, Erik ten Hag, terlihat sangat gembira setelah timnya berhasil meraih kemenangan dramatis 3-2 melawan Newcastle United dalam laga tunda pekan ke-34 Premier League yang berlangsung di Old Trafford pada hari Kamis.

Sejak awal musim ini, Manchester United telah melakoni tiga pertandingan di bawah arahan Erik ten Hag, yang selalu mengandalkan formasi 4-2-3-1.

Manajer asal Belanda ini memilih untuk tidak menurunkan striker murni di lini depan, melainkan menempatkan kapten tim, Bruno Fernandes, sebagai false nine. Fernandes dikelilingi oleh para gelandang dan penyerang sayap seperti Marcus Rashford, Amad Diallo, Mason Mount, Casemiro, dan Kobbie Mainoo, yang diharapkan dapat memberikan dukungan maksimal.

Namun, hasil yang diraih belum sepenuhnya memuaskan, terlihat dari hanya tiga gol yang berhasil dicetak Manchester United dalam tiga laga awal musim ini.


Belum Yakin dengan Joshua Zirkzee

Penyerang Manchester United, Joshua Zirkzee, merayakan gol spektakulernya ke gawang Fulham dengan penuh semangat bersama rekan-rekannya dalam pertandingan pekan pertama Premier League 2024/2025 yang berlangsung di Old Trafford. Suasana meriah menyelimuti stadion saat para pemain bersatu dalam kebahagiaan atas pencapaian tersebut!

Pada bursa transfer musim panas kali ini, Manchester United berhasil merekrut Joshua Zirkzee dari Bologna. Ketertarikan MU terhadap Zirkzee tak lepas dari performanya yang mengesankan, di mana ia berhasil mencetak 12 gol dari 37 pertandingan di semua kompetisi musim lalu.

Namun, pelatih Erik ten Hag tampaknya masih ragu akan potensi yang dimiliki oleh penyerang asal Belanda ini. Dalam dua laga yang telah dijalani MU di liga, Zirkzee selalu diturunkan sebagai pemain pengganti.

Meskipun hanya tampil selama 74 menit dari bangku cadangan, ia berhasil menyumbangkan satu gol. Kini, Ten Hag perlu mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan kepada Joshua Zirkzee sebagai starter agar ketajaman lini serang MU dapat semakin meningkat.


Lengah pada Menit Akhir

Penyerang Brighton, Joao Pedro, berhasil mencetak gol krusial yang membawa timnya meraih kemenangan atas Manchester United (MU) dalam laga Liga Inggris 2024/2025 yang digelar pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Erik ten Hag menghadapi tantangan besar dalam memotivasi para pemainnya agar tetap fokus hingga akhir pertandingan. Manchester United sering kali mengalami kebobolan di menit-menit krusial, yang berujung pada kekalahan menyakitkan.

Contohnya, dalam laga melawan Manchester City, MU sempat memimpin berkat gol Alejandro Garnacho di menit ke-82. Namun, harapan mereka sirna saat Bernardo Silva mencetak gol penyama di menit ke-89. Akhirnya, Setan Merah harus menerima kenyataan pahit setelah kalah dalam adu penalti. Situasi serupa juga terjadi saat melawan Brighton and Hove Albion.

Setelah tertinggal oleh gol Danny Welbeck di menit ke-32, MU berhasil menyamakan kedudukan melalui Amad Diallo di menit ke-60. Sayang, di menit ke-90+5, Joao Pedro berhasil menjebol gawang yang dijaga Andre Onana dengan sundulan, membuat MU harus mengakui keunggulan Brighton dengan skor 1-2.

Kekalahan-kekalahan ini menunjukkan perlunya peningkatan konsentrasi dan ketahanan mental dari para pemain agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.


Buruknya Penyelesaian Akhir

Dari tiga pertandingan yang telah dilalui, performa penyelesaian akhir Manchester United layak mendapatkan perhatian khusus dari Erik ten Hag.

Dalam laga melawan Manchester City di Community Shield, Setan Merah mencatatkan delapan tembakan, namun hanya dua yang tepat sasaran, dan hanya satu yang berhasil menjebol gawang lawan. Saat berhadapan dengan Fulham, tim ini memperlihatkan peningkatan dengan melepaskan 14 tembakan, di mana lima di antaranya mengarah ke gawang.

Namun, dari lima peluang emas yang tercipta, hanya satu yang berhasil dikonversi menjadi gol. Dalam pertandingan melawan Brighton, Manchester United kembali menunjukkan ketidakberdayaan dalam penyelesaian akhir, dengan empat tembakan on target dari total 11 usaha. Sekali lagi, hanya satu gol yang mampu dihasilkan dari peluang-peluang tersebut. 


Klasemen Liga Inggris

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya