Mentan Amran Pastikan Tak Ada Kelangkaan Pupuk Subsidi di Kabupaten Karawang

Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak boleh ada oknum pengecer maupun distributor yang bermain-main dengan pupuk subsidi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 26 Agu 2024, 22:43 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin, 26 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada oknum pengecer maupun distributor yang bermain-main dengan pupuk subsidi.

"Saya tegaskan tidak ada kelangkaan sekarang. Yang ada mungkin administrasinya terlalu lamban. Saya sudah katakan kalau ada yang bermain-main dengan pupuk, aku cabut izinnya," ujar Mentan usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin, 26 Agustus 2024.

Untuk mengantisipasi kecurangan, Mentan meminta masyarakat untuk tidak segan melaporkan oknum pengecer jika terbukti melakukan penimbunan atau tindakan kecurangan. Jangan sampai, kata dia, para petani malah dibuat susah dalam melakukan produksi.

"Sampaikan, kalau ada yang main-main, aku cabut izinnya. Dan saya punya hak untuk cabut. Sudah banyak kami cabut. Jadi tidak ada istilah kelangkaan ya. Itu hanya terkadang oknum yang mempermainkan saja. Pasti kami cabut izinnya," katanya.

Perlu diketahui, pemerintah menambah alokasi pupuk sebesar Rp 28 triliun atau saat ini menjadi 54 triliun. Dengan penambahan tersebut, alokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.


Kementan Fokus Tingkatkan Produksi Gula

Mentan Andi Amran Sulaiman saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin, 26 Agustus 2024.

 

Mentan menambahkan, saat ini pemerintah tengah fokus pada peningkatan produksi nasional guna mewujudkan swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia. Salah satu yang digencarkan Kementan adalah perluasan areal tanam atau PAT melalui solusi cepat pompanisasi.

"Namun untuk mencapai swasembada kita memerlukan tambahan anggaran 68 triliun yang akan kita gunakan secara holistik mulai dari pengairan, perbenihan sampai transformasi pertanian modern," jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya