Nike Ardilla dan Ni Mursih Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement

Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada Nike Ardilla dan Ni Mursih pencipta lagu 'Es Lilin' sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Agu 2024, 16:45 WIB
Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin menyerahkan Penghargaan Lifetime Achievement kepada Nike Ardilla dan Ni Mursih. (sumebr foto: Biro Apim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Dua tokoh musik dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) yakni penyanyi Nike Ardilla dan pencipta lagu 'Es Lilin', Ni Mursih, dianugerahi penghargaan Lifetime Achievement oleh Pemerintah Provinsi Jabar atas seluruh dedikasinya di bidang musik.

Penghargaan tersebut diserahkan Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin dalam malam puncak konser West Java Festival 2024 di Lapangan Saparua, Kota Bandung, Minggu (25/8/2024) lalu.

"Dengan diserahkannya penghargaan ini, saya semakin yakin bahwa Jawa Barat adalah gudangnya seniman dan budayawan. Teman-teman semua pasti kreatif. Dua tokoh ini, meski berasal dari zaman dan genre yang berbeda, memiliki satu kesamaan, mereka telah membawa nama Jawa Barat dikenal luas," ucap Bey ditulis Senin (26/8/2024).

Bey juga menyatakan, lagu 'Es Lilin' sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat Jawa Barat. Lagu ikonik tersebut sudah tidak asing lagi di seluruh telinga warga Indonesia.

"Jangan mengaku orang Jawa Barat kalau tidak bisa menyanyikan 'Es Lilin'. Lagu ini sudah menjadi keharusan bagi siapa saja yang mengaku orang Sunda," ujar Bey.

Penghargaan untuk Nike Ardilla diterima langsung oleh kakaknya, Alan Yudi, berbentuk menerima plakat. Ni Mursih juga menerima penghargaan serupa.

Selain itu, Bey juga mengatakan bahwa malam puncak West Java Festival 2024 menjadi momen spesial. Sebab, ia dapat bernostalgia di Lapangan Saparua.

"Malam ini seperti mengajak saya flashback ke 30 tahun lalu. Saya sering menonton konser di GOR Saparua ini. Banyak seniman besar lahir dari sini, seperti Armand Maulana, Yovie Widianto, dan Iszur Muchtar. Mudah-mudahan malam ini menjadi momentum kebangkitan seniman dan budayawan Jawa Barat," kata Bey.

West Java Festival 2024 kali ini menjadi wadah bagi para musisi Jabar untuk menunjukkan kreativitas mereka, serta mengenang dan menghargai kontribusi para legenda musik yang telah membesarkan nama Jabar.

 


Profil Nike Ardila

Dilansir Liputan6, perempuan kelahiran 27 Desember 1975 yang bernama lengkap Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi itu namanya melambung setelah lagu-lagu di sejumlah albumnya populer.

Album pertama Nike Ardilla adalah Seberkas Sinar yang rilis tahun 1989 terjual hingga 500 ribu kopi. Tahun selanjutnya, album Bintang Kehidupan terjual hingga 2 juta kopi.

Lagu Nike Ardilla memiliki genre musik slow rock. Tak heran bila penyanyi kelahiran 1975 ini dijuluki sebagai Ratu Rock Indonesia atau lady rocker. Sampai saat ini masih banyak orang yang memutar lagu Nike Ardilla.

Sosok Nike Ardilla tidak hanya terjun di dunia tarik suara, tetapi juga memiliki bakat seni peran. Salah satu film-nya berjudul Ricky rilis 1990. Film itu dilakoni Nike Ardilla sebagai pemeran utama yang memerankan tokoh Sita sekaligus Lita.

Salah satu sinetron yang dibintanginya sekaligus terakhirnya ialah Warisan Darah Biru II yang tayang pada 1995. Aktris cantik itu sampai akhir hidupnya berprofesi sebagai penyanyi, bintang iklan, pemain sinetron, dan model.

Di ajang internasional, Nike Ardilla pernah mewakili Indonesia di Asia Song Festival 1991 di Shanghai, China. Ia meraih juara sebagai penyanyi pop terbaik se-Asia pada usia 15 tahun.

Di Indonesia, Nike mendapatkan penghargaan pertamanya 1st Champion Lagu Pillihanku pada 1980. Sepanjang karier, ia mendapatkan deretan penghargaan. Setelah meninggal dunia, penghargaan terakhir Nike Ardilla adalah Triple Platinum Awads untuk Koleksi Komplet Album pada 2010.

Sosok Nike Ardilla sudah menginspirasi sejak muda. Diumurnya yang masih remaja, Nike membantu pembangunan SLB di Bandung. Awalnya sekolah itu berdiri di pinggir Jalan Soekarno Hatta, Bandung.

Nike membantu membeli tanah yang berlokasi di Jalan Cipamokolan, Rancasari, Kota Bandung. Sekolah itu akhirnya dinamai SLB BC Nike Ardilla. Sampai sekarang, sekolah itu banyak membantu anak berkebutuhan khusus untuk mengenyam pendidikan.

 


Lagu Es Lilin

Dilansir Kanal Regional, Liputan6, lagu tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya dan identitas suatu daerah. Salah satu contohnya adalah lagu Es Lilin yang berasal dari Jawa Barat.

Lagu ciptaan Ibu Mursih ini sangat populer hingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda. Memiliki sejarah yang kaya serta makna yang mendalam.

Dirangkum dari berbagai sumber, meskipun sulit untuk menentukan tanggal pasti munculnya lagu ini, diyakini, lagu Es Lilin telah ada dan dinyanyikan oleh masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Es Lilin dikenal sebagai lagu anak-anak yang sering dinyanyikan dalam berbagai acara dan pertunjukan tradisional. Makna dari lagu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang merasa malu atau gelisah karena ada seorang laki-laki yang mendekatinya.

Beberapa bagian lirik ini juga menunjukan bahwa perempuan tersebut sedang didekati oleh pria terpandang. Perempuan dalam lagu ini menceritakan bahwa ia sebenarnya tidak menolak didekati laki-laki terpandang itu.

Namun, ada ketakutan ketika benar-benar sudah dekat tapi sampai tidak berjodoh. Pada bagian akhir lagu, terdapat makna bahwa perempuan akan meninggalkan laki ­laki selama satu bulan untuk keperluan tertentu.

Sementara itu, lagu Es Lilin juga ada yang mengartikan bagaimana sikap perempuan yang harus lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.

Melalui lirik sederhananya, lagu ini mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak serta mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Sebagai lagu tradisional, Es Lilin terus hidup dan berkembang dalam budaya populer, mengingatkan kita akan pentingnya merawat dan melestarikan warisan budaya kita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya